
Bak Zaman Corona, Saham Bank Raksasa RI Ambles Nyaris Mentok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambrol signifikan pada perdagangan perdana pasca libur panjang hari raya Idul Fitri 2022.
Hingga penutupan perdagangan Senin (9/5/2022), IHSG terpantau longsor 4,42% di level 6.909,75. IHSG terpaksa ambrol ke bawah level psikologis 7.000 pada perdagangan hari ini.
Bahkan kini IHSG sudah berada di dekat level psikologis 6.900. Bersamaan dengan penurunan IHSG investor asing net sell jumbo sebesar Rp 2,6 triliun.
Salah satu penyebab utamanya adalah bank raksasa yang semula perkasa sejak awal tahun karena kinerja keuangan cemerlang ikut tumbang pada perdagangan hari ini, bahkan ada yang dua di antaranya sampai menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dan memimpin pelemahan harian.
Kondisi ini nyaris serupa dengan yang terjadi di awal masa pandemi sekitar dua tahun lalu, di mana pada tanggal 13 Maret 2020 tidak lama setelah kasus pertama corona ditemukan di Indonesia, bank raksasa ambles semua dengan IHSG melemah hingga 5% dan membuat perdagangan dihentikan selama 30 menit.
Kala itu saham bank raksaka seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT BNI Tbk (BBNI), PT PAN Indonesia Tbk (PNBN) dan PT Danamon Tbk (BDMN) melemah lebih dari 6,60% dan bahkan beberapa mengalami ARB. Sementara itu, saham bank BCA kala itu juga ambles 5,58%.
Hari ini meskipun saham-saham bank raksasa RI kembali terkoreksi dalam, perdagangan mampu ditutup dalam waktu penuh karena indeks tidak jatuh lebih dari 5%.
Berikut adalah kinerja saham empat bank raksasa RI yang membuat investor jantungan.
Pertama ada saham Bank Mandiri (BMRI) yang ARB setelah anjlok 6,98% dan harganya berada di Rp 8.325/unit. Asing tercatat melego Rp 109,6 miliar di emiten ini.
Di posisi kedua ada saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang juga mengalami ARB dan harganya drop 6,98% ke level Rp 4.530/unit. Saham ini berada di peringkat dua yang paling banyak dilepas asing hari ini dengan net sell mencapai Rp 687,9 miliar.
Di posisi ketiga ada saham Bank Central Asia (BBCA) yang harganya terkoreksi 6,46% dan berada di Rp 7.600/unit. Emiten milik taipan terkaya RI menjadi saham yang paling banyak dilepas asing hari ini, net sell tembus Rp 1 triliun atau secara rinci mencapai Rp 1,4 triliun.
Di posisi keempat ada Bank Negara Indonesia (BBNI) yang harganya drop 5,42% dan berada di Rp 8.725/unit. BBNI juga termasuk salah satu dari 10 saham paling banyak dilego investor asing, dengan nilai net sell sebesar Rp 71,1 miliar.
Sebelum libur panjang merayakan lebaran dan cuti bersama, sejak awal tahun keempat saham tersebut mengalami reli kenaikan harga. Hal ini ditopang oleh kinerja keuangan yang cemerlang serta potensi pembayaran dividen jumbo kepada para pemegang saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?