Dolar AS Terlalu Perkasa, Mata Uang Garuda Pun Tertekan...

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Senin, 09/05/2022 11:23 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah sempat menguat di awal sesi perdagangan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Senin (9/5/2022). Namun, rupiah kembali tertekan hingga di pertengahan hari. Pasalnya, indeks dolar AS memang sedang perkasa di pasar spot, wajar saja jika rupiah pun tertekan.

Melansir data dari Refinitiv, Mata Uang Tanah Air di sesi awal perdagangan menguat 0,03% di Rp 14.490/US$. Kemudian, rupiah berbalik arah menjadi terkoreksi cukup dalam sebanyak 0,21% ke Rp 14.525/US$ pada pukul 11:00 WIB.

Pekan lalu, dolar AS berhasil menguat 0,68% terhadap 6 mata uang dunia dan menandai kenaikan secara mingguan sejak lima pekan.


Pada Jumat (6/5), dolar AS menyentuh level tertingginya dalam 20 tahun yang berada di level 104,07. Level tersebut menjadi yang tertinggi sejak Desember 2002, kemudian kembali jatuh ke level 103,64.

Dolar AS memulai pekan ini dengan pijakan yang kuat ditopang oleh kenaikan tajam imbal hasil (yield) obligasi AS dan kecenderungan investor ke aset safe haven karena pembatasan kegiatan di China dan geopolitik di Eropa Timur, serta kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi.

Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level tertinggi sejak 2018 di 3,106% pada perdagangan Jumat (6/5), sebelum akhirnya kembali menurun ke 3,04% pada perdagangan sore hari waktu setempat. Hal serupa terjadi pada yield obligasi tenor 30 tahun yang naik 12 basis poin ke 3,126%.

Hari ini, indeks dolar AS kembali menguat terhadap 6 mata uang dunia. Pukul 11:00 WIB, terpantau si greenback terapresiasi sebanyak 0,36% ke level 104,032.

Tidak hanya itu, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada Kamis (5/5) dini hari waktu Indonesia, serta berencana akan mengurangi nilai neracanya, sehingga likuiditas di perekonomian AS akan terserap lebih banyak. Harapannya inflasi bisa terkendali.

Terserapnya likuiditas artinya jumlah dolar AS yang beredar menjadi berkurang, alhasil nilainya pun terus menanjak.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS