Usai Koreksi Besar-besaran, Dow Futures Masih Melemah

Market - Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 May 2022 18:59
wall street Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (6/5/2022) tertekan, menyusul keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memangkas suku bunga acuannya secara agresif.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average ambruk 153 poin (-0,5%), sementara kontrak serupa indeks S&P 500 melemah 0,7%, sedangkan Nasdaq anjlok hingga 1%. Koreksi di pasar derivatif ini terjadi setelah kemarin Dow Jones ditutup ambruk ke level terburuk sejak 2020.

Indeks berisi saham unggulan AS tersebut kehilangan 1,000 poin dalam sehari, sementara indeks saham teknologi Nasdaq ambles 5%. Adapun indeks S&P 500 tertekan 3,56%, menjadi koreksi harian terburuk kedua sepanjang tahun 2022.

Koreksi pada Kamis ini memangkas habis reli pada Rabu yang terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp). Bos The Fed Jerome Powell tak mengecualikan prospek kenaikan suku bunga lebih tinggi.

"Reli yang muncul di pasar obligasi dan saham dari kelegaan atas sikap The Fed yang kurang begitu hawkish pada Rabu berumur pendek," tulis perencana invetasi Barclays Emmanuel Cau dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Meski tak ada kenaikan suku bunga acuan secara agresif, sebesar 75 bp mungkin dikecualikan dari rencana, implikasi siklus kebijakan pengetatan ke depan masih sangat hawkish, menurut Emmanuel. Jika inflasi tak segera berbalik melandai, bank sentral tak punya pilihan lain selain terus agresif.

Saham teknologi-yang paling terpukul oleh kenaikan suku bunga, berguguran dipimpin saham perusahaan penyedia komputasi awan, e-retailers dan saham teknologi kakap lainnya. Sepanjang pekan berjalan, S&P 500 tercatat masih menguat 0,4% (per Kamis). Demikian juga Dow Jones yang berpeluang menguat, sementara Nasdaq sudah tertekan 0,1%.

Investor akan memantau data tenaga kerja April, yang akan diumumkan pada Jumat pagi. Ekonom dalam survey Dow Jones memperkirakan akan ada tambahan 400.000 slip gaji baru, atau sedikit di bawah capaian pada Maret sebanyak 431.000 unit. Angka pengangguran diperkirakan anjlok ,menjadi 3,5%, atau membaik dari posisi Maret sebanyak 3,6%.

Investor juga akan memantau pertumbuhan penggajian dan tenaga kerja untuk melihat efek inflasi terhadap pasar tenaga kerja.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Yield US Treasury Naik Lagi, Wall Street Dibuka di Zona Merah


(ags/ags)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading