Top Losers April 2022

Sabar Ya, yang Pegang 5 Saham Ini Gagal Dapat Bonus THR

Market - adf, CNBC Indonesia
29 April 2022 11:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses tampil tokcer sepanjang April, ada setidaknya 5 saham yang malah anjlok terkena tekanan jual signifikan. Amblesnya kelima saham tersebut tentu bukan kabar baik bagi para pemegang sahamnya menjelang perayaan Lebaran 2022.

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 2,23% ke posisi 7.228,91 selama perdagangan April yang resmi ditutup pada Kamis kemarin (28/4).

Di tengah kenaikan IHSG, aliran dana investor asing saham mengalir deras ke bursa domestik dengan total beli bersih Rp 17,73 triliun di pasar reguler dan Rp 23,14 triliun di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Berikut saham-saham yang boncos alias menjadi top losers selama April.

  1. Nanotech Indonesia Global (NANO), penurunan selama April -53,96%, ke Rp 64/unit

  2. Transkon Jaya (TRJA), -48,82%, ke Rp 216/unit

  3. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), -44,96%, ke Rp 71/unit

  4. Mitra Angkasa Sejahtera (BAUT), -31,65%, ke Rp 54/unit

  5. MNC Kapital Indonesia (BCAP), -26,57%, ke Rp 210/unit

Saham emiten jasa teknologi dan penelitian NANO menjadi yang paling anjlok, yakni hingga minus 53,96% ke Rp 64/unit.

Setelah sempat menembus Rp 176/unit pada 17 Maret 2022 atau sepekan setelah resmi manggung di bursa, saham NANO terus terkena aksi jual hingga membuat harganya kian mendekati level gocap atawa Rp 50/unit.

Asal tahu saja, NANO merupakan perusahaan tercatat ke-10 yang tercatat di BEI pada tahun 2022. Pada Kamis, 10 Maret 2022, saham dan waran PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) resmi tercatat di Papan Akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang baru berdiri sejak 2019 ini bergerak di bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Rekayasa Lainnya dan Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya selama kurang lebih 3 tahun.

Perseroan melepas sebanyak 1.285.000.000 saham atau setara dengan 29,99% saham yang dilepas ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per sahamnya, sehingga total dana hasil IPO yang diperoleh NANO adalah sebesar Rp 128.500.000.000.

Berikutnya, saham TRJA juga ambles cukup dalam, yakni 48,82% ke Rp 216/unit. Usai menyentuh Rp 640/unit pada 18 Maret 2022, saham ini cenderung bergerak menuruni 'bukit'.

Pola yang mirip juga terjadi di saham emiten batu bara BOSS yang kembali ke level Rp 71/unit. Saham ini cenderung dilego usai terbang tinggi.

Saham ini sempat berada di level Rp 70-an selama awal Desember 2021 hingga akhir Februari 2022, sebelum reli harga saham batu bara mengirim harga saham BOSS ke Rp 129/unit pada 30 Maret 2022.

Tidak ketinggalan, saham BAUT juga rontok hingga minus 31,65% selama bulan ini. Setelah sempat menyentuh Rp 244/unit pada 2 Februari 2022, saham ini ditinggalkan investor hingga membuat harganya mendekati level Rp 50/unit, seperti saham NANO di atas.

Asal tahu saja, saham BAUT resmi IPO di bursa pada 28 Januari 2022.

Singkatnya, setelah masa 'bulan madu' yang singkat di mana harga sahamnya mendaki ke atas, saham ini kemudian mengalami penurunan yang signifikan hingga saat ini harga sahamnya berada di bawah harga IPO (Rp 100/unit).

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kena Profit Taking, Emiten Pupuk ini Masuk Top Losers Sesi 1


(adf/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading