Jokowi Larang Ekspor Sawit, Rupiah Lesu Lawan 3 Dolar Ini

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Kamis, 28/04/2022 09:45 WIB
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah tipis di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Terhadap dolar Singapura dan Australia, rupiah bernasib serupa.

Pada Kamis (28/4/2022) pukul 09:03 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.435. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara SG$ 1 dihargai Rp 10.441,23 di mana rupiah terdepresiasi 0,02%. Kemudian AU$ 1 dibanderol Rp 10.277,72, rupiah melemah 0,06%.


Sumber: Refinitiv

Sepertinya faktor domestik menjadi penyebab pelemahan rupiah. Kemarin, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melarang ekspor produk kelapa sawit. Tidak hanya minyak sawit mentah (CPO), bahkan minyak jelantah tidak boleh dikirim ke luar negeri.

Pada Januari-Februari 2022, nilai ekspor minyak kelapa sawit tercatat US$ 4,05 miliar. Angka ini berkontribusi 10,73% terhadap total ekspor non-migas.

Sepanjang 2021, nilai ekspor minyak kelapa sawit adalah US$ 28,52 miliar, melonjak 54,61% dibandingkan 2020. Tahun lalu, ekspor komoditas ini menyumbang 13,01% terhadap ekspor non-migas.

Sumber: BPS

Oleh karena itu, terlihat nyata bahwa CPO adalah salah satu penyumbang devisa utama bagi Indonesia. Tanpa devisa dari ekspor CPO, maka kemungkinan besar rupiah tidak akan punya pijakan untuk menguat. Tekanan terhadap rupiah sepertinya bakal terjadi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)