Bitcoin cs Rebound & Cerah, Dogecoin Kembali ke 10 Besar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin, Ethereum, dan kripto utama lainnya berhasil menguat pada perdagangan Selasa (26/4/2022) pagi waktu Indonesia, karena investor memanfaatkan koreksinya kripto dan masuk ke aset digital tersebut, meski sentimen pasar masih cenderung negatif.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin melesat 3,56% ke level harga US$ 40.474,51/koin atau setara dengan Rp 584.451.924/koin (asumsi kurs Rp 14.440/US$), Ethereum melonjak 4,8% ke level US$ 3.004,61/koin atau Rp 43.386.568/koin.

Sedangkan untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) lainnya yakni Solana melompat 3,52% ke US$ 100,84/koin (Rp 1.456.130/koin), Terra terbang 7,59% ke US$ 95,93/koin (Rp 1.385.229/koin), dan Dogecoin meroket 17,63% ke US$ 0,1506/koin (Rp 2.175/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Bitcoin dan kripto utama lainnya mulai kembali pulih dari zona koreksi pada pagi hari ini, meski sentimen negatif masih cenderung hadir di pasar pada hari ini.

Adapun sentimen negatif tersebut yakni terkait konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung dan sudah berlangsung selama dua bulan lebih, pandemi virus corona (Covid-19) di China yang belum ada tanda-tanda mereda, dan potensi resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS).

Konflik Rusia-Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan krisis pengungsi terburuk yang pernah dialami Eropa sejak Perang Dunia II.

Sedangkan dari China, adanya potensi bahwa kota besar di China lainnya yakni Beijing yang akan dilakukan karantina wilayah (lockdown) juga turut menjadi sentimen negatif pada hari ini.

Sebelumnya, Beijing akan memperluas pengujian massal ke 10 distrik lainnya dan satu kawasan pengembangan ekonomi di kota tersebut. Jika hasil pengujian (testing) menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, maka bisa saja pemerintah setempat akan menambahkan daftar kota yang akan di-lockdown, yakni Beijing.

Sementara dari AS, potensi adanya perlambatan ekonomi Negeri Paman Sam juga masih dicermati oleh investor pada hari ini.

AS menghadapi isu pelambatan ekonomi akibat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan agresif menaikkan suku bunga.

Ketua The Fed, Jerome Powell juga mengakui tugas The Fed saat ini sangat menantang, melandaikan inflasi yang sangat tinggi tanpa membuat perenomian AS mengalami pelambatan signifikan hingga resesi.

"Target kami menggunakan instrumen yang kami miliki untuk kembali mengsinkronkan supply dengan demand... dan tanpa membuat pelambatan yang bisa membawa perekonomian resesi. Itu akan sangat menantang," kata Powell dalam diskusi ekonomi pada pertemuan Dana Monerer International (IMF) sebagaimana dilansir Reuters.

Pasar melihat The Fed bulan depan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin (bp), bahkan di bulan Juni diperkirakan lebih tinggi lagi.

Hal tersebut terlihat di perangkat FedWatch milik CME Group, di mana ada probabilitas sebesar 75% The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin menjadi 1,5% - 1,75% di bulan Juni mendatang.

Meski sentimen pasar masih cenderung negatif, tetapi investor di kripto mulai memanfaatkan koreksi harga kripto untuk masuk ke aset digital tersebut

Di lain sisi, beberapa token altcoin kembali ungguli Bitcoin pada pagi hari ini, setelah beberapa hari sebelumnya lebih rendah dari Bitcoin. Hal ini menandakan bahwa selera risiko investor kripto mulai kembali pulih dalam jangka pendek.

Adapun altcoin tersebut yakni Terra dan Dogecoin. Untuk Dogecoin sendiri pada hari ini berhasil masuk kembali ke jajaran 10 besar kripto berkapitalisasi pasar besar, menyusuli token Avalanche yang sudah cukup lama bertengger di posisi ke-10.

Positifnya Dogecoin pada hari ini karena pengguna Twitter yang juga menjadi penggembar Musk berharap dengan masuknya Musk di jajaran Twitter, maka potensi penambahan fitur termasuk perizinan menggunakan Dogecoin akan berpotensi terjadi di masa depan.

Musk merupakan penggerak utama dari Dogecoin. Bahkan, Musk sudah dianggap oleh pengguna Dogecoin sebagai 'Dogefather'.

Sebelumnya, Musk mengatakan pembeliannya ini didasari oleh kebebasan berbicara dan juga demokrasi. Ia berjanji akan membuat Twitter semakin baik dan menyenangkan bagi penggunanya.

"Yes," ujarnya melalui platform tersebut sesaat setelah kesepakatan, dikutip Selasa.

"Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritme open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua manusia," katanya seperti dikutip CNBC International.

"Twitter memiliki potensi luar biasa - saya berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan dan komunitas pengguna untuk membukanya," tambahnya lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Crypto Crash! Bitcoin Cs Babak Belur, Ada Apa Ini?