Dibayangi Sikap Hawkish The Fed, Aset Kripto Lesu

Market - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 April 2022 19:40
Resmi!  Aset Bicoin Cs jadi Incaran Pajak, Begini tarif dan hitungannya Foto: Infografis/ Resmi! Aset Bicoin Cs jadi Incaran Pajak, Begini tarif dan hitungannya /Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia- Mayoritas kripto utama anjlok pada perdagangan Minggu (24/4/2022) sore waktu Indonesia karena investor merespons negatif dari pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan moneter selanjutnya.

Melansir data dari Coin Market Cap pada pukul 16:20 WIB, secara keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dunia tercatat US$ 1,84 triliun, turun 0,14%.

Bitcoin (BTC), koin dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut menguat 0,29% dari hari Sabtu. Namun masih di bawah level harga US$ 40.000/koin. Tepatnya di US$ 39.710,35/koin atau setara dengan Rp 570,44 juta/koin (asumsi kurs Rp 14.300/US$).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Cryptocurrency

Dalam Dolar AS

Dalam Rupiah

Perubahan Harian (%)

Perubahan 7 Hari (%)

Bitcoin (BTC)

39,710.35

570,439,178

0.29%

-1.84%

Ethereum (ETH)

2,944.87

42,303,058

-0.55%

-3.29%

Tether (USDT)

1.00

14,365

-0.01%

0.00%

BNB (BNB)

402.67

5,784,355

-0.52%

-2.86%

USD Coin (USDC)

1.00

14,365

0.05%

0.00%

XRP (XRP)

0.71

10,211

-0.01%

-9.34%

Solana (SOL)

101.54

1,458,622

-0.03%

-0.78%

Terra (LUNA)

91.36

1,312,386

-2.07%

11.48%

Cardano (ADA)

0.89

12,829

-0.67%

-5.96%

Avalanche

72.890

1,047,065

-1.63%

-6.51%

Kondisi perdagangan kripto masih dilanda ketidakpastian, terutama karena risiko makroekonomi dan geopolitik masih ada. Hal tersebut dapat membuat beberapa investor dan pedagang wait and see. Hal ini membuat laju koin tertahan.

Lebih lanjut, meningkatnya korelasi antara BTC dan pasar saham - yang juga terkoreksi - berarti investor lebih sensitif terhadap dampak kenaikan suku bunga pada nilai aset kripto, mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 2014 dan 2018.

Investor di pasar aset berisiko, baik di pasar saham maupun pasar kripto cenderung merespons negatif dari pernyataan ketua The Fed, Jerome Powell yang mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga yang lebih besar mungkin akan dilakukan pada rapat kebijakan moneter berikutnya, dalam hal ini edisi Mei.

"Ini saatnya untuk bergerak sedikit lebih cepat dalam menaikkan suku bunga. Saya juga berpikir ada sesuatu yang bisa dikatakan untuk front-end loading setiap akomodasi yang dianggap tepat. ... Saya akan mengatakan 50 basis poin akan dibahas untuk pertemuan Mei," kata Powell dalam Forum Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF).

Sebelum Powell memberikan komentarnya, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly, Charles Evans dari Chicago, dan Raphael Bostic dari Atlanta telah mengatakan bahwa mereka melihat perlunya menaikkan suku bunga acuan untuk menjinakkan inflasi, tapi tidak ingin menghentikan ekspansi.

Daly mengakui bahwa kebijakan yang lebih ketat dapat memicu resesi ringan. Adapun Presiden The Fed St Louis James Bullard di awal pekan bilang bahwa dia terbuka dengan opsi kenaikan 0,75% pada pertemuan Mei untuk membantu meredam inflasi yang kini tertinggi sejak 40 tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bitcoin Diramal Bisa Tembus Rp 69 Miliar/Koin, Ini Syaratnya!


(ras/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading