Yenny Wahid Mundur dari Presiden Komisaris Duta Intidaya

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Jumat, 22/04/2022 15:52 WIB
Foto: Founder Islamic Law Firm (ILF), Yenny Wahid. (Dokumentasi Islamic Law Firm)

Jakarta, CNBC Indonesia - Zannuba Arifah Chafsoh Rahman atau Yenny Wahid, mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Duta Intidaya Tbk (DAYA), pengelola ritel produk kesehatan dan kecantikan Watsons.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Duta Intidaya Mohammad Asy'ari mengatakan bahwa pada tanggal 20 April 2022, pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Yenny Wahid dan juga Alan John Heaton yang mengundurkan diri sebagai Komisaris Perseroan.

"Pengunduran diri keduanya berlaku sejak penutupan rapat umum pemegang saham tahunan yang akan datang yang akan diselenggarakan pada tanggal 13 Mei 2022 (RUPST 2022). Pengunduran diri Ibu Zannuba Arifah Chafsoh Rahman dan Bapak Alan John Heaton akan dipertimbangkan oleh pemegang saham pada RUPST 2022," jelas Mohammad Asy'ari, dikutip Jumat (22/4/2022).


Ternyata, posisi Yenny Wahid akan digantikan oleh kakaknya, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid. Duta Intidaya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ("RUPST") dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ("RUPSLB") pada 13 Mei 2022. 

Dalam RUPS mendatang, akan diminta persetujuan pemegang saham terkait penunjukan Ibu Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan serta penunjukan Bapak Scott John Blakemore sebagai Komisaris Perseroan.

"Adapun masa jabatan baik Ibu Wahid dan Bapak Blakemore mulai dari tanggal 13 Mei 2022, yang akan berakhir pada saat ditutupnya RUPST ketiga
Perseroan setelah penunjukannya yang akan diselenggarakan pada tahun 2025," ungkap manajemen DAYA.

Tahun lalu, Yenny juga mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Adapun saat ini, Yenny juga tercatat sebagai salah satu investor emiten penyedia dunia metaverse, PT WIR ASIA Tbk (WIRG).

Seperti diketahui, Yenny merupakan putri presiden RI ke-4 mendiang Gus Dur. Yenny Wahid memiliki 280.420.000 saham atau 2,35% saham WIRG. Bukan cuma itu, Yenny Wahid juga menjabat sebagai Komisaris Independen emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Adapun dalam RUPS LB nanti, agendanya adalah permohonan persetujuan atas rencana perubahan kegiatan usaha Perseroan, berupa penambahan bidang usaha baru yakni Portal Web Dan/Atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial ("Bidang Usaha Baru").

Serta, pembahasan studi kelayakan tentang perubahan kegiatan usaha Perseroan dalam rangka pemenuhan persyaratan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Manajemen DAYA melihat dunia digital di Indonesia tengah berkembang pesat terutama sejak pandemi COVID-19 dan telah mengubah kebiasaan belanja konsumen dari offline menjadi digital oriented atau online.

"Perseroan menangkap perubahan ini dalam rangka meningkatkan kinerja di masa yang akan datang dan kami telah memperhitungkan dengan matang dan meyakini bahwa mampu memanfaatkan peluang bisnis yang ada, guna memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," papar Manajemen DAYA dalam keterbukaan informasi.

Sebagai informasi, DAYA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengeceran dan perdagangan produk kesehatan dan kecantikan seperti obat-obatan, barang farmasi, peralatan medis dan kesehatan, produk perawatan pribadi dan kulit, parfum dan kosmetik, produk-produk bayi dan barang dagangan umum pada gerai atau apotek.

Lebih lanjut Manajemen DAYA memprediksi kegiatan usaha baru ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan dampak keuangan yang positif dengan total peningkatan laba kotor sebesar 16,2%.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi