Laba BTN Sentuh Rp 774,4 Miliar di Kuartal I-2022, Naik 23,9%
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berhasil meningkatkan perolehan laba bersih sepanjang kuartal I/2022. Laba bersih perusahaan per tiga bulan pertama 2022 mencapai Rp 774,4 miliar atau tumbuh 23,9% secara tahunan (YoY).
Berdasarkan laporan kinerja perusahaan yang dipublikasikan di media massa, Jumat (22/4/2022), diketahui pertumbuhan laba BBTN ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih BBTN sebesar 28,8% secara tahunan, dari Rp 2,77 triliun menjadi Rp 3,57 triliun.
Pendapatan bunga bersih BTN meningkat karena beban yang ditanggung menurun dari Rp 3,58 triliun ke Rp 2,47 triliun per Maret 2022. Sementara pendapatan bunga perseroan turun 4,8% YoY dari Rp 6,36 triliun menjadi Rp 6,05 triliun pada periode yang sama.
Perseroan juga tercatat meraih laba operasional yang lebih tinggi dibanding periode setahun lalu. Pada kuartal I/2022, laba operasional BTN ada di posisi Rp 988,15 miliar atau naik dari posisi setahun lalu di angka Rp 866,54 miliar.
Kenaikan laba operasional BTN ditopang meningkatnya pendapatan berbasis komisi perseroan, dari Rp 242,12 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp 297,82 miliar per akhir Maret 2022.
Bank yang dikenal fokus pada segmen pembiayaan perumahan ini tercatat sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 248,89 triliun per akhir Maret 2022. Angka ini tidak jauh berbeda dibanding perolehan per akhir 2021 lalu di angka Rp 247,28 triliun.
Penyaluran kredit BTN semakin baik kualitasnya, tercermin dari turunnya rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross perseroan menjadi 3,60%.
Pada saat yang sama, dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola BTN turun dari Rp 295,97 triliun per Maret 2021 menjadi Rp 290,53 triliun pada akhir Maret 2022. Kondisi ini membuat Loan to Deposit Rasio (LDR) BBTN naik menjadi 95,39%.
Penurunan simpanan masyarakat di BTN terjadi karena berkurangnya nilai tabungan yang semula Rp 51,92 triliun per akhir 2021 menjadi Rp 45,51 triliun pada kuartal I/2022. Pada periode yang sama, deposito kelolaan BBTN juga menurun dari Rp 164,85 triliun menjadi Rp 162,27 triliun.
Secara keseluruhan, nilai aset BTN per akhir Maret 2022 mencapai Rp 367,51 triliun. Nilai ini turun tipis dibanding posisi akhir 2021 lalu yang ada di angka Rp 371,86 triliun.
Atas kinerja tersebut, laba bersih per saham BBTN kini ada di angka Rp 73 per unit. Setahun lalu, laba bersih per saham BTN hanya sebesar Rp 59 per unit.
(vap/vap)