The Fed Makin Agresif, Bitcoin cs Ambruk Lagi

chd, CNBC Indonesia
22 April 2022 11:35
Gambar Cover, Cryptocurrency Ambrol
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama cenderung terkoreksi pada perdagangan Jumat (22/4/2022) pagi waktu Indonesia, karena investor merespons negatif dari pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan moneter selanjutnya.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin merosot 2,7% ke level harga US$ 40.545,3/koin atau setara dengan Rp 582.232.375/koin (asumsi kurs Rp 14.360/US$), Ethereum ambles 3,18% ke level US$ 2.999,58/koin atau Rp 43.073.969/koin.

Sedangkan untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) lainnya yakni XRP ambrol 3,31% ke US$ 0,732/koin (Rp 10.512/koin), Solana ambruk 4,51% ke US$ 102,12/koin (Rp 1.466.443/koin), Terra tergelincir 3,4% ke US$ 92,22/koin (Rp 1.324.279/koin), dan Avalanche drop 4,1% ke US$ 75,81/koin (Rp 1.088.632/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Kripto

Pasar kripto yang sebelumnya sempat pulih, pada hari ini kembali berbalik arah ke zona koreksi, mengikuti pasar saham global setelah adanya pernyataan ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terkait kebijakan moneter kedepannya.

Investor di pasar aset berisiko, baik di pasar saham maupun pasar kripto cenderung merespons negatif dari pernyataan ketua The Fed, Jerome Powell yang mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga yang lebih besar mungkin akan dilakukan pada rapat kebijakan moneter berikutnya, dalam hal ini edisi Mei.

"Ini saatnya untuk bergerak sedikit lebih cepat dalam menaikkan suku bunga. Saya juga berpikir ada sesuatu yang bisa dikatakan untuk front-end loading setiap akomodasi yang dianggap tepat. ... Saya akan mengatakan 50 basis poin akan dibahas untuk pertemuan Mei," kata Powell dalam Forum Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF).

Sebelum Powell memberikan komentarnya, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly, Charles Evans dari Chicago, dan Raphael Bostic dari Atlanta telah mengatakan bahwa mereka melihat perlunya menaikkan suku bunga acuan untuk menjinakkan inflasi, tapi tidak ingin menghentikan ekspansi.

Daly mengakui bahwa kebijakan yang lebih ketat dapat memicu resesi ringan. Adapun Presiden The Fed St Louis James Bullard di awal pekan bilang bahwa dia terbuka dengan opsi kenaikan 0,75% pada pertemuan Mei untuk membantu meredam inflasi yang kini tertinggi sejak 40 tahun.

Di lain sisi, investor juga merespons negatif dari melonjaknya kembali yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun ke level 2,9%.

Pada pukul 17:05 waktu AS, yield Treasury tenor 10 melonjak 7,2 basis poin (bp) ke level 2,908%. Level ini merupakan level tertinggi sejak tahun 2018.

Meski Bitcoin dan sebagian besar kripto kembali terpuruk, tetapi beberapa kripto alternatif (altcoin) masih lebih unggul terhadap Bitcoin pada hari ini.

Seperti token TRX Tron yang melonjak 14% pada hari ini dan token The Graph's GRT juga melesat hingga 6%.

Di lain sisi, perusahaan pertukaran kripto terbesar di dunia yakni Binance telah menonaktifkan akun klien utamanya di Rusia, sebagai dampak dari sanksi ekonomi yang diberikan oleh Uni Eropa kepada Rusia.

Binance menginformasikan kepada penggunanya di Rusia, di mana pengguna baik individu maupun perusahaan yang memiliki kripto senilai lebih dari 10.000 euro (US$ 10.900) akan dilarang melakukan setoran atau perdagangan baru.

Namun, klien yang terkena dampak tersebut masih dapat dapat menarik dananya.

Binance, bersama dengan Coinbase Global Inc dan Kraken, telah menolak panggilan dari Kyiv untuk larangan total terhadap pengguna Rusia setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin melakukan agresi militernya di Ukraina.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Crypto Crash! Bitcoin Cs Babak Belur, Ada Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular