IHSG PHP, Sempat Hijau tapi Berakhir Merah di Closing Sesi 1
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (20/4/2022) tercatat melemah pada penutupan perdagangan sesi I menyusul masih minimnya katalis positif untuk mendorong aksi beli di pasar.
Membuka perdagangan di angka 7.252,15 indeks acuan utama bursa ini berakhir melemah 0,08% atau minus 5.59 poin ke 7.193.64 pada pukul 11.30 WIB. Mayoritas saham hari ini melemah yakni sebanyak 337 unit, sedangkan184 lain menguat dan 154 sisanya flat.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau menghijau dari pembukaan hingga menjelang penutupan sesi pertama. Indeks bahkan sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.262,55 sekitar pukul 09:30.
Selepas itu, pasar terus tertekan hingga menjelang pukul 11.20 indeks saham melemah di angka 7.184,96 yang menjadi level terendah hariannya. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp. 11,94 triliun dengan melibatkan lebih dari 18 miliaran saham yang berpindah tangan 1,2 juta kali.
Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp. 392,66 miliar. Saham yang mereka buru yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing masing sebesar Rp 350,5 miliar dan Rp 151,7 miliar. Saham BBRI tercatat lompat 3.72% ke Rp. 4.740/saham dan BBNI terbang 5.95% ke 8.900/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 47,3 miliar dan 40,5 miliar. Keduanya sektor ini berjalan berlawanan, di mana BMRI naik 2.31% di Rp. 7.750/saham sedangkan TLKM surut 0,43% Rp. 4.4600/saham.
Dari sisi transaksi, saham perbankan BBRI dan BBNI meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing senilai Rp. 845,1 miliar dan Rp. 381,8 miliar, diikuti PT Bukalapak.com Tbk senilai Rp. 227,3 miliar.
Pasar memantau kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar kembali menguat ke 2,92%. Hal ini memicu ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya secara drastis.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)