Mulai Bangkit! Ada Aroma Cuan dari Bitcoin Cs
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin dan kripto utama lainnya kembali menghijau pada perdagangan Rabu (20/4/2022) pagi waktu Indonesia, karena sentimen bearish yang terjadi selama seminggu terakhir tampaknya mulai memudar.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:10 WIB, Bitcoin menguat 1,47% ke level harga US$ 41.355,23/koin atau setara dengan Rp 593.240.774/koin (asumsi kurs Rp 14.345/US$), Ethereum melaju 1% ke level US$ 3.085,99/koin atau Rp 44.268.527/koin.
Sedangkan untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) lainnya seperti Solana melonjak 5,67% ke US$ 108,13/koin (Rp 1.551.125/koin), Terra melompat 4,59% ke US$ 94,14/koin (Rp 1.350.438/koin), dan Avalanche terapresiasi 2,38% ke US$ 79,46/koin (Rp 1.138.419/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Sebagian besar cryptocurrency alternatif (altcoin) kembali ungguli Bitcoin, menunjukkan selera risiko para trader semakin pulih setelah sempat terdampak dari sentimen bearish dalam sepekan terakhir.
Solana dan Terra pun menjadi altcoin yang kenaikannya cukup besar pada pagi hari ini, di mana kenaikannya berkisar 4%-5%.
Sentimen pasar kripto makin membaik, dibuktikan dengan adanya kenaikan sedikit di Bitcoin Fear & Greed Index. Meski begitu, level indeks tersebut masih berada di zona 'fear', menandakan bahwa investor dan trader masih cenderung berhati-hati. Bitcoin pun diperdagangkan dalam kisaran ketat antara US$ 32.000 dan US$ 46.000.
Pasar kripto yang kembali cerah cenderung mengikuti pergerakan pasar saham di Amerika Serikat (AS) yang berhasil rebound ke zona hijau pada perdagangan Selasa kemarin waktu AS.
Di lain sisi, sejumlah pasokan Bitcoin telah terakumulasi antara kisaran harga US$ 38.000-US$ 45.000, menurut data blockchain yang dikumpulkan oleh Glassnode.
"Meskipun dua bulan terakhir mengalami konsolidasi menyamping, namun sebagian besar pasar tampaknya tidak mau membelanjakan dan menjual koin mereka, bahkan jika koin mereka ditahan dalam keadaan merugi," tulis Glassnode dalam laporan risetnya, dikutip dari CoinDesk.
Beberapa pengamat menilai bahwa lanskap makro terlihat positif dalam beberapa hari kedepan, meski ketidakpastian kondisi global akibat masih berlangsungnya perang Rusia-Ukraina dan meningginya inflasi global masih mengancam pasar kripto dalam jangka pendek.
"Lanskap makro terlihat positif menurut saya," kata Marcus Sotiriou, analis di pialang aset digital GlobalBlock dalam laporan risetnya, dilansir dari CoinDesk.
"Saya tidak peduli apakah ada kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin atau tidak. Yang terpenting adalah seberapa kuat konsumennya. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan cenderung mendatar, menunjukkan bahwa kita tidak memiliki ekspektasi inflasi yang tidak menentu, yang berarti bahwa orang tidak berpikir inflasi akan hilang. Ini tidak terjadi pada 1970-an, yang menyebabkan resesi," tambah Sotiriou.
Sotiriou berpikir bahwa ekonomi global akan memiliki soft landing, meskipun banyak analis memperkirakan resesi. Dia tetap memprediksi bahwa Bitcoin masih akan bullish setidaknya dalam jangka pendek.
Sementara itu dari kabar altcoin, Terra mengungguli pasar kripto yang lebih luas pada pagi hari ini. Melesatnya harga Terra terjadi saat stablecoin algoritmik Terra UST menggulingkan Binance USD (BUSD) untuk menjadi stablecoin terbesar ketiga yang beredar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)