Tak Seindah Kemarin, IHSG Sesi 1 Balik Arah Ke Lautan Merah

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
Selasa, 19/04/2022 12:18 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada penutupan perdagangan sesi 1 Selasa (19/4/2022), di tengah antisipasi pemodal terhadap kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).

Membuka perdagangan di angka 7.283,417, indeks acuan utama bursa tersebut berakhir terjun bebas ke zona merah, dengan surut sebesar 0,85% atau 61.705 poin ke 7.213.584 pada pukul 11.30 WIB.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau menghijau di pembukaan sesi satu dan sempat berada di level tertinggi hariannya oada 7.297,394 sekitar pukul 09:00 WIB. Tak lama setelah itu, ia terjun ke zona merah dan menyentuh level terendah hariannya di 7.209,705.


Mayoritas saham hari ini terkoreksi yakni sebanyak 325 unit, sedangkan177 lain melemah dan 177 sisanya flat. Nilai perdagangan juga tercatat turun ke Rp 8,259 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 992 ribuan kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 137,28 miliar.

Saham yang mereka buru yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing masing sebesar Rp 50,7 miliar dan Rp 50,2 miliar. PGAS naik drastis sebesar 3.72% ke Rp 1.395/saham, sementara BBNI flat di 8.425/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 47,6 miliar dan 24,4 miliar. Keduanya berjalan beriringan, di mana BMRI turun tipis di Rp 7.625/saham sedangkan ITMG surut 1,71% ke Rp 27.225/saham.

Dari sisi transaksi, saham PGAS dan BBNI meraja dengan total nilai perdanganan masing-masing senilai Rp 181,8 miliar dan Rp 80,4 miliar, diikuti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 87,1 miliar.

Jika dibandingkan perdagangan kemarin (18/2/2022), IHSG ditutup menguat 0,55% ke 7.257, 289 ditopang oleh positifnya data neraca perdagangan pada Maret 2022. Namun hari ini, pasar memantau arah kebijakan BI, setelah 46 bank sentral seluruh dunia telah menaikkan suku bunga acuannya.

BI sendiri telah memberikan penjelasan akan menaikan suku bunga ketika tanda-tanda kenaikan inflasi nyata. Di sisi lain, imbal hasil (yield)obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor10 tahun naik ke 2,884% pada Senin kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor