Pasokan Diramal Menipis, Harga Tembaga Naik Hari Ini

adf, CNBC Indonesia
Jumat, 15/04/2022 13:50 WIB
Foto: Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga tercatat naik tipis pada perdagangan siang hari ini, Jumat (15/4/2022), ditopang oleh permintaan yang stabil di China. Selain itu, kendala pasokan diprediksi akan terjadi dalam jangka menengah.

Pada Jumat (15/4), pukul 11.04 WIB, harga tembaga menguat 0,32% ke posisi US$ 10.332/ton dibandingkan hari sebelumnya.

Ahli strategi komoditas ANZ mengatakan penyebaran Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) di China memberikan dampak tidak signifikan terhadap permintaan tembaga. Namun, dengan pasokan yang ketat akan menguras persediaan dalam jangka menengah.


"Indikator Permintaan tembaga kami menunjukkan konsumsi bertahan dengan baik, didorong oleh peningkatan di sektor listrik," kata mereka.

"Ini dalam dorongan pertumbuhan yang lebih baik di China, karena pemerintah berupaya mendukung kegiatan ekonomi."

Goldman Sachs menganggap tembaga bisa "berjalan menuju kehabisan persediaan tembaga".Bank investasi tersebut memperkirakan pasokan tembaga olahan akan mengalami defisit sebesar 375.000 ton tahun ini, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

"Kami percaya investor tetap puas dengan risiko pasokan tembaga Rusia, karena mereka tidak segera atau setajam(naik)yang terlihat di pasar biji-bijian atau energi, atau bahkan aluminium," tulis analis Goldman Sachs Nick Snowdon dalam sebuah laporan.

Sementara itu, tambang Peri Suthern Copper Corp tetap ditutup setelah enam minggu menghentikan produksi akibat konflik dengan para pengunjuk rasa. Hal ini dapat semakin menekan krisis pasokan tembaga dunia.

Per 13 April, persediaan tembaga yang dipantau oleh bursa logam London (LME) tercatat 107.000 ton. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus (puncak persediaan 2021) maka persediaan tembaga sudah turun 59% point-to-point (ptp).

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak