Jalan Terus, Akuisisi BNI Atas Bank Mayora Tunggu Restu OJK
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sedang menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum melakukan proses akuisisi PT Bank Mayora.
Persetujuan OJK dibutuhkan sebelum BNI resmi menjadikan Bank Mayora sebagai anak perusahaan. Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom berkata, persetujuan regulator ditarget bisa diperoleh pada akhir April atau awal Mei mendatang.
"Target kami akhir April atau awal Mei, seluruh proses tersebut selesai sehingga segera efektif menjadi bagian dari BNI," kata Mucharom kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/4/2022).
Rencana akuisisi Bank Mayora oleh BNI telah disetujui dalam RUPS pada 15 Maret lalu. Saat itu, mayoritas pemegang saham BNI setuju untuk melakukan akuisisi saham Bank Mayora hingga BNI memiliki kepemilikan saham sebesar 63,92%.
Menurut Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, perseroan menargetkan pengambilalihan saham mayoritas Bank Mayora akan dilakukan dan selesai pada akhir April - awal Mei 2022-sesuai dengan target yang disebut Mucharom. Rencana akuisisi ini sudah diumumkan BNI melalui keterbukaan informasi pada 22 Januari lalu.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berkata, model bisnis Bank Mayora akan diarahkan menjadi digital untuk menekan biaya operasional.Pengambilalihan dilakukanmelalui penerbitan saham baru sebanyak 1,02 miliar saham yang setara 54,90%. Selebihnya melalui pengambilalihan sebanyak 169,07 juta saham milik IFC.
"Kami juga berpartisipasi dalam pembiayaan UMKM melalui langkah kami mengakuisisi salah satu bank, Bank Mayora, yang kami transformasi menjadi digital bank khusus UMKM," kata Royke di acaraCNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3).
"Karena kalau kita layanan konvensionalcost-nya terlalu mahal. Kami mau bangun bank digitaloperating cost-nya serendah mungkin yang bisa menjangkau masyarakat banyak, sehingga UMKM kita bisa terangkat lagi," katanya menambahkan.
(RCI/dhf)