Debut di Bursa, Saham Teladan Prima (TLDN) Loncat 10,34%

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Selasa, 12/04/2022 10:48 WIB
Foto: Pencatatan Perdana Saham PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN). (Dok. Teladan Prima Agro)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) berhasil menorehkan kinerja positif pada debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (12/4/2022).

Berdasarkan data perdagangan, pada pukul 10.36 WIB, harga saham TLDN lompat 10,34% mencapai Rp 640 per saham. Volume perdagangan mencapai 143,6 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 90,37 miliar. Market cap tercatat sebesar Rp 8,29 triliun.

Saham TLDN sempat menguat menyentuh level tertingginya di Rp 700 per saham, setelah bergerak di kisaran Rp 580 - Rp 700 per saham. 


TLDN resmi mencatatkan sahamnya di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham TLDN memperoleh respon yang positif dan permintaan yang tinggi dari para investor. Hal ini tercermin dari kelebihan permintaan pooling (oversubscribed) 16 kali.

Wishnu Wardhana, Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk mengatakan pencatatan TLDN menjadi sebuah momen penting bagi industri kelapa sawit yang saat ini mengalami super-cycle harga komoditas kelapa sawit.

Wishnu menjelaskan pemulihan kondisi ekonomi di akhir masa pandemi Covid-19 menunjukkan sentimen positif dan minat yang meningkat terhadap industri kelapa sawit yang terus mengalami kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) selama beberapa tahun terakhir.

Catatan kinerja dan portofolio operasional perseroan yang baik menjadi landasan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan Perseroan.

TLDN menyetujui pelaksanaan program MESOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1% dari saham yang ditawarkan dan disetor penuh setelah IPO dan MESOP atau sebanyak-banyaknya 130.773.000 saham baru.

Perusahaan kelapa sawit yang memiliki seluruh lahan konsesinya di Kalimantan Timur ini melepas sebanyak 517.681.200 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sebanyak 4% dari modal ditempatkan atau disetor penuh. Harga penawaran dari aksi korporasi ini ditetapkan sebesar Rp 580 per saham.

Seluruh dana Hasil Penawaran Umum, setelah dikurangi dengan biaya emisi, sekitar 71% akan digunakan untuk belanja modal Perseroan yaitu akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit.

Sedangkan sekitar 29% akan digunakan untuk penyetoran modal kepada Perusahaan Anak yaitu, sekitar 15% akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Telen Prima Sawit. 

Modal tersebut selanjutnya akan digunakan untuk belanja modal untuk pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit (Kernel Crushing Plant/KCP) beserta seluruh pengurusan perizinan sehubungan dengan pembangunan fasilitas pabrik tersebut, dalam rangka upaya hilirisasi dan peningkatan nilai jual pada produk diolah.

Kapasitas pabrik pengolahan inti sawit akan dibangun di Kabupaten Kutai Timur dan direncanakan sebesar 100 Ton inti sawit/hari.

Sisanya, sekitar 14% akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Daya Lestari, yang selanjutnya akan digunakan untuk belanja modal pembangunan biogas power plant/pembangkit listrik tenaga biogas yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur beserta seluruh pengurusan perizinan sehubungan dengan pembangunan biogas power plant/pembangkit listrik tenaga biogas tersebut.

Potensi produksi gas yang dihasilkan direncanakan sebesar 5.300.000 Nm3 per tahun dengan potensi menghasilkan listrik berkapasitas sampai 1,2 MW.

"Keberhasilan pencatatan TLDN hari ini merupakan langkah bersejarah bagi Perseroan yang resmi menempatkan kami sebagai perusahaan publik. Raihan dana baru yang terhimpun dari masyarakat akan membuka pintu bagi kami untuk melakukan akuisisi baru guna menambah konsesi kelapa sawit yang sudah ada," jelas Wishnu, dalam keterangan resmi, Selasa (12/4/2022).

Masa penawaran umum saham (public offering) telah berlangsung pada 4-8 April 2022 dengan harga penawaran sebesar Rp 580 setiap saham dan jumlah dana hasil Penawaran umum sebesar Rp 300.359.496.000.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor China 'Meledak', Tumbuh 7,2% (yoy)