Inflasi AS Diprediksi Melesat, Wallstreet Dibuka Melemah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan pada pembukaan perdagangan Senin (11/4/2022), di tengah kekhawatiran akan efek kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terhadap kinerja emiten.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 180 poin (-0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi minus 201,63 poin (-0,58%) ke 34.519,49. S&P 500 surut 53,84 poin (-1,2%) ke 4.434,44 dan Nasdaq drop 248,02 poin (-1,81%) ke 13.462,97.
Pergerakan tersebut terjadi setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak menjadi 2,78% yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2019 yang saat itu berada di level 2,799%.
"Jika kita mengantisipasi apa yang menggerakkan pasar hari ini, menurut saya kita hanya merefleksikan apa yang kita saksikan di pasar obligasi pemerintah AS," tutur Art Hogan, Kepala Perencana Pasar National Securities, dikutip CNBC International.
Keprihatinan seputar suku bunga acuan yang meninggi telah mendorong investor melepas lebih banyak aset dengan risiko tinggi seperti saham teknologi. Microsoft anjlok 3,8% sementara Nvidia dan Advanced Micro Devices ambruk masing-masing sebesar 5,3% dan 4,3%.
Harga minyak mentah dunia anjlok di tengah kekhawatiran karantina wilayah (lockdown) di China akan menekan permintaan. Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) drop 3% menjadi US$ 95,33/barel sementara jenis Brent turun 3,2% menjadi US$ 99,45/barel.
Saham energi pun berguguran seperti Conocophillips yang longsor 4%, sementara saham maskapai penerbangan yang rakus akan avtur justru menguat. Saham Delta Air Lines lompat 4%, Alaska Air Group naik 2,7%, American Airlines Group melesat 2,8%, Southwest Airlines bertambah 2,6% sedangkan United Airlines Holdings tumbuh 2,6%.
Pasar akan memantau rilis inflasi per Maret yang akan dirilis besok yang diikuti Indeks Harga produsen (Producer Price Index/PPI) pada Rabu.
Investor masih akan terus mengamati perkembangan di Ukraina. Perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan volatilitas di pasar minyak dan komoditas lain karena pasokan terhambat.
Pekan ini, akan dirilis kinerja keuangan kuartal I-2022, di mana JPMorgan Chase dan Delta dijadwalkan akan merilis neraca keuangan pada Rabu (13/4) pagi hari. Citigroup, Goldman Sachs, Morgan Stanley dan Wells Fargo menyusul pada Kamis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)