
Perang di Ukraina Belum Pudar, Harga Emas Kembali Bersinar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus menguat dalam dua hari terakhir. Pada Selasa (5/4/2022) pukul 06:09 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.933,13/troy ons. Emas menguat 0,04% dari hari sebelumnya.
Harga emas juga menguat 0,43% pada perdagangan Senin (4/4/2022) ke US$ 1.932,44 per troy ons. Dalam sepekan, harga emas menguat tipis 0,004% tetapi masih melemah 3,25% selama sebulan. Sang logam mulia menguat 10,87% dalam setahun terakhir.
Heraeus Precious Metals mengatakan harga emas kembali menanjak setelah muncul kekhawatiran akan adanya sanksi tambahan kepada Rusia. Terlebih, warga global dibuat marah dengan beredarnya foto-foto pembunuhan masal terhadap warga sipil Bucha, Ukraina, oleh militer Rusia.
Inggris sudah menyerukan dunia untuk menambah sanksi ekonomi terhadap Rusia atas serangan militer Moskow ke Ukraina. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Liz Truss, Senin (4/4/2022), Truss berjanji seruan penambahan sanksi ini akan dibawanya dalam forum G7 dan NATO di Brussel, akhir pekan ini.
"Permintaan akan aset aman seperti emas akan menurun jika pembicaraan damai antara Rusia-Ukraina berjalan lancar. Inflasi tinggi yang diproyeksikan akan tetap tinggi juga masih mendukung pergerakan harga emas," tutur Heraeus Precious Metals, sepeprti dikutip Reuters.
Kekhawatiran tingginya inflasi muncul karena ada permasalahan dalam pengiriman barang dari China setelah negara tersebut memberlakukan lockdown di sejumlah wilayah.
Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist dari RJO Futures. mengatakan investor tengah menunggu risalah dari pertemuan The Fed (FOMC Minutes) bulan lalu. Risalah tersebut akan menjadi arah bagi investor untuk memperkirakan seberapa agresif The Fed dalam menaikkan suku bunga.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan sangat menentukan pergerakan emas karena kenaikan suku bunga acuan The Fed akan melambungkan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat. Sebaliknya, kondisi tersebut akan menurunkan harga emas karena emas tidak menawarkan imbal hasil.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Krisis Semakin Kuat, Emas Menuju Rp 2 Juta per Gram!