
Saham WIRG Jadi yang Paling Cuan, NANO Paling Boncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif pada perdagangan Senin (4/4/2022) kemarin, setelah sempat terkoreksi pada sesi pertama.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,53% ke level 7.116,218. Level penutupan perdagangan sesi II kemarin pun menjadi level tertinggi baru (all time high) IHSG.
Nilai transaksi kemarin mencapai sekitar Rp 11,5 triliun. Investor asing pun hingga kemarin masih mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 553,77 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 394,69 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 159,07 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Di tengah kembali cerahnya IHSG dan berhasil mencetak ATH baru, beberapa saham menjadi top gainers.
Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan kemarin, yakni saham penyedia dunia metaverse, PT WIR ASIA Tbk (WIRG).
Saham WIRG ditutup melonjak hingga mencapai 34,52% ke level harga Rp 226/saham. Adapun harga saham perdananya ditetapkan Rp 168/saham.
Nilai transaksi saham WIRG pada perdagangan kemarin mencapai Rp 1,68 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 7,42 juta lembar saham. Meski baru debut perdana, tetapi investor asing sudah menjualnya sebesar Rp 8,18 juta di pasar reguler.
Melalui Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offfering/IPO), WIR Group melepas 2,33 miliar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO serta 233,7 juta saham tambahan karena terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat.
"Tingginya minat terhadap saham perdana WIR Group yang tercermin dari banyaknya pemesanan yang diterima menunjukkan kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek perusahaan. Sebagai perusahaan teknologi, kami akan melanjutkan kepercayaan tersebut dengan terus mengembangkan inovasi guna memberikan solusi teknologi bagi beragam sektor agar dapat menghadapi tantangan di era digital tanpa batas ini," kata Michel Budi Wirjatmo, Direktur Utama PT WIR ASIA Tbk dalam siaran pers, Senin (4/4/2022).
Perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation atau ESA), dengan jumlah sebanyak 1,02% dari saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 23.771.900 saham.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan 771,23 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.
Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh 3 Waran Seri I dengan setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Secara rinci, sekitar 80,59% dana dari IPO akan digunakan oleh perusahaan anak, yaitu PT ARE Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR), untuk belanja modal dan modal kerja.
Sekitar 7,40% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal. Kemudian, sekitar 6,72% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja, dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau ekspansi melalui kemitraan strategis dengan Perseroan dan/atau perusahaan anak.
Sementara dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I sekitar 88,88% akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu VMR, untuk belanja modal dan modal kerja. Lalu, sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal dan modal kerja.
Sedangkan di posisi kedua saham top gainers, terdapat saham emiten manufaktur kayu yakni PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT), yang melesat hingga mencapai 34,04% ke posisi harga Rp 126/saham.
Nilai transaksi saham TIRT pada perdagangan kemarin mencapai Rp 14,61 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 128,39 juta lembar saham. Asing juga melepas saham TIRT sebesar Rp 112 ribu di pasar reguler.
Sedangkan di posisi berikutnya terdapat saham emiten pengangkutan barang komoditas yakni PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang melesat 21,48% ke level Rp 905/saham, kemudian saham emiten transportasi bahan kimia dan minyak mentah PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) yang melonjak 20% ke level Rp 90/saham pada perdagangan kemarin.
Di saat IHSG berhasil mencetak kembali ATH barunya, beberapa saham menjadi top losers pada perdagangan Senin kemarin.
Berikut sepuluh saham yang menjadi top losers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham emiten jasa layanan teknologi riset dan pengembangan rekayasa material dan nanoteknologi yakni PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), yang ditutup ambles 9,65% ke level harga Rp 103/saham.
Nilai transaksi saham NANO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 19,14 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 181,73 juta lembar saham. Investor asing pun melepasnya sebesar Rp 82,86 juta di pasar reguler.
Padahal, saham NANO sendiri juga merupakan saham yang baru melantai di bursa pada pekan lalu, sehingga pada perdagangan kemarin menjadi perdagangan awal di pekan kedua.
Sebelumnya, harga penawaran umum (IPO) saham NANO ditetapkan di Rp 100/saham. Bahkan, dalam sepekan terakhir saja, harganya sudah terkoreksi hingga 33,12%. Sejak listing, pergerakannya juga cenderung volatil, tetapi harga sahamnya masih memberikan return sebesar 14% sejak IPO.
Sedangkan di posisi kedua, ada saham emiten penyewaan menara telekomunikasi sekaligus anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yakni saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), yang ambrol 7% ke posisi harga Rp 44.175/saham pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi saham SUPR pada perdagangan kemarin mencapai Rp 4,42 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 100 lembar saham.
Saham SUPR sendiri saat ini mendapatkan notasi khusus oleh bursa, yakni notasi X, di mana notasi ini berartikan saham dalam pemantauan khusus oleh BEI.
Sebelum mendapat notasi X, saham SUPR sempat disuspensi oleh BEI pada 24 Februari lalu usai terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut. Namun pada 18 Maret lalu, suspensi saham SUPR kembali dibuka.
Harga saham SUPR sendiri saat ini menjadi yang paling tinggi di BEI, di atas harga saham emiten Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang pertambangan, teknologi, dan penyediaan tenaga listrik, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang sebesar Rp 44.000/unit.
Sementara di posisi ketiga diduduki oleh saham emiten perdagangan gas dan energi baru dan terbarukan (EBT) yakni PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) yang anjlok 6,97% ke level Rp 1.870/saham.
Nilai transaksi saham SGER pada perdagangan kemarin mencapai Rp 13,24 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 6,88 juta lembar saham. Investor asing menjual saham SGER sebesar Rp 2,17 miliar di pasar reguler pada Senin kemarin.
Berikutnya di deretan saham top losers ada saham emiten produsen batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk yang ambles 6,94% ke level Rp 26.825/saham dan saham emiten jasa penyewaan transportasi PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) yang ambruk 6,9% ke posisi Rp 270/saham pada perdagangan kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah