
Sempat Dihantam Pandemi, Modal Industri Keuangan RI Kuat

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan sisi permodalan, perbankan mencatatkan permodalan yang relatif stabil pada Februari 2022 tercatat sebesar 25,82% atau jauh di atas threshold. Sementara, industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan RBC yang juga meningkat masing-masing sebesar 535,72% dan 323,11% yang berada jauh di atas threshold 120%.
Begitu pula gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,94 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali. CAR perbankan 25,78% pada Januari dan meningkat jadi 25,82% pada Februari 2022. Sementara itu, gearing ratio perusahaan pembiayaan pada Januari 1,95x dan turun tipis jadi 1,94x pada Februari 2022.
Sementara itu, RBC asuransi umum sebesar 311,1% pada Januari dan meningkat menjadi 323,1% pada Februari. RBC asuransi jiwa 530,8% pada Januari dan 535,7% pada Februari 2022.
Selain modal yang masih kuat, profil risiko lembaga jasa keuangan pada Februari 2022 masih terjaga dengan rasio NPL gross menurun menjadi 3,08% dan rasio NPF Perusahaan Pembiayaan stabil di level 3,25%. Walaupun terdapat penyesuaian likuiditas perbankan
sebagai dampak kebijakan kenaikan GWM Bank Indonesia, namun likuiditas industri perbankan pada Februari 2022 masih berada pada level yang sangat memadai.
"Ini tercermin dari rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit dan Alat
Likuid/DPK masing-masing sebesar 147,33% dan 32,72%, di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%," mengutip penyataan resmi OJK.
Dari sisi permodalan, perbankan mencatatkan permodalan yang relatif stabil pada Februari 2022 tercatat sebesar 25,82% atau jauh di atas threshold. Sementara, industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan RBC yang juga meningkat masing-masing sebesar 535,72% dan 323,11% yang berada jauh di atas threshold 120%.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Bilang Ada 129 Pengaduan Sengketa Keuangan