Analisis Teknikal

IHSG 'Goyang' Pasca Cetak Rekor, Bisa Menguat Lagi di Sesi 2?

Tri Putra, CNBC Indonesia
Senin, 04/04/2022 13:28 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatile pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (04/04/2022).

Indeks bergerak di rentang 7.060-7.090 pada perdagangan sesi I. IHSG hanya sempat menguat di awal perdagangan dan di menit-menit jelang penutupan sempat menyundul zona hijau tetapi hanya berlangsung singkat.

IHSG harus mengakhiri sesi perdagangan I dengan koreksi 0,16% di level 7.067,39. Asing juga masih mencatatkan inflow terbukti dari net buy Rp 225 miliar di seluruh pasar.


Bursa saham Asia bergerak variatif hari ini. Indeks Hang Seng memimpin penguatan dengan apresiasi 1,52% dan IHSG terpuruk di zona merah.

Koreksi yang terjadi di IHSG sebenarnya sangat wajar mengingat di akhir pekan lalu IHSG kembali tembus level all time high.

Setelah terkoreksi cukup tipis di sesi I, lantas bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Simak ulasan teknikal berikut.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks bergerak menurun mendekati level support terdekat di 7.060.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

RSI cenderung bergerak turun mengindikasikan penguatan momentum jual. Namun RSI masih belum menunjukkan adanya tanda-tanda jenuh beli karena berada di area 55,45.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), tampak garis EMA 12 mulai memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak ke wilayah negatif.

Jika melihat indikator teknikal, ada kemungkinan IHSG bakal lanjut terkoreksi di sesi II. Level support terdekat IHSG berada di 7.060. Apabila level ini tertembus IHSG berpeluang menguji level support selanjutnya di 7.031.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"