Terdorong Inflasi, IHSG Masuk Zona Merah di Penutupan Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 April 2022 12:05
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (1/4/2022), menyusul tingginya inflasi Maret di Indonesia yang dikhawatirkan menekan momentum pertumbuhan ekonomi.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir melemah 10,55 poin (-0,15%) ke 7.060,891 pada penutupan sesi pertama. Sebanyak 215 saham menguat, 270 lain melemah, dan 186 sisanya flat.

Dibuka menguat 0,11% ke 7.093,699, indeks acuan utama bursa nasional tersebut hanya bisa menyentuh level tertinggi hariannya pada 7.099,302 pukul 09:00 WIB. Selepas itu, indeks berbalik melemah dan terus tertekan hingga menyentuh level terendah hariannya pada 7.048,924 jelang pukul 10:00 WIB.

Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 8 triliunan dengan melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 814 ribuan kali. Investor asing masih setia mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 498,06 miliar di pasar reguler.

Saham yang mereka buru terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 147,1 miliar dan Rp 67 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah di mana BBRI melemah 0,43% ke Rp 4.649 sementara INCO lompat 4,48% ke Rp 7.000/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka lego terutama adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 80,2 miliar dan Rp 50,6 miliar. Keduanya tertekan, masing-masig sebesar 5,88% ke Rp 960 dan 1,25% ke Rp 7.875/unit.

Transaksi terbesar dibukukan BBCA dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 407,5 miliar dan Rp 317miliar. BBRI menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 289,2 miliar.

IHSG terkoreksi mengikuti pasar saham AS yang juga merah dini hari tadi menyusul kenaikan inflasi inti Belanja Konsumsi Personal (Personal Consumption Expenditure/PCE) yang naik 5,4% secara tahunan pada Februari 2022.

Di Indonesia, inflasi Maret juga meninggi, sebesar 0,66% secara bulanan menjadi kenaikan yang tertinggi sejak Mei 2017. Secara tahunan, angka inflasi tercatat sebesar 2,64% yang merupakan tertinggi sejak April 2020.

Lonjakan itu dikerek oleh kenaikan bahan makanan seperti cabai merah, kelapa sawit, telur ayam ras, LPG, rokok kretek dengan filter, dan tepung terigu, mengutip Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini mengindikasikan bahwa konflik Ukraina telah memberikan pukulan bagi perekonomian nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular