
Erick Pamer Upaya Kurangi Produk Impor, Setelah Jokowi Murka

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara soal kejengkelan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal produk impor yang marak masuk dan digunakan di Indonesia. Erick mengatakan upaya mengurangi barang impor terus diupayakan dilakukan.
Pernyataan ini disampaikan Erick saat mengisi Kuliah Umum Universitas Hasanuddin, dikutip Rabu (30/3/2022). Menurutnya, saat ini 40% produk yang dibelanjakan kementerian/lembaga harus menggunakan produk lokal.
"Itu luar biasa, artinya nanti yang tadi barang-barang impor kalau TKDN rendah akan tergantikan produk lokal. Pemerintah juga sediakan UU bahwa produk lokal bisa lebih mahal 15% dari barang asing," katanya.
Menurut Erick, meski membuka kesempatan bagi produk-produk lokal, tapi dia menegaskan bahwa pelaku usaha harus menjaga kualitas barangnya sebelum dijual. Dia memastikan tidak mau menoleransi pembelian produk lokal yang harganya lebih tinggi 40% dari produk asing, lalu kualitasnya buruk.
"BUMN sendiri sudah mulai launching PaDI UMKM. Pengadaan BUMN di bawah Rp 19,4 triliun. Rata-rata itu alat tulis kantor, makanan, kalau elektronik masih impor. Itu realita yang ada di dalam ekosistem BUMN," katanya.
Dia juga menyebut saat ini BUMN sudah berperan besar meningkatkan produsen lokal agar berdaya saing. Buktinya, kini 96% penyaluran KUR senilai Rp 388 triliun dilakukan melalui bank BUMN.
"KUR itu 96% BUMN yang menyalurkan, bukan bank swasta dan asing. Rp 388 triliun dan itu belum cukup, nanti 2023 ditingkatkan lagi. Jadi banyak uang yang diberikan tinggal bagaimana kita mengambil kesempatan dengan kapability tepat dan marketnya ada atau tidak. Kita harus siap," tuturnya.
Pekan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan jajaran menteri, dan sejumlah kepala daerah Jokowi menampakkan kemarahannya karena Indonesia tidak bisa menekan impor barang dari luar negeri.
Jokowi sampai menyinggung soal mengganti menteri di kabinetnya (reshuffle), jika tidak bisa mengatasi masalah impor yang membuat industri dalam negeri sulit berkembang.
Luapan amarah Jokowi terungkap saat memberikan pengarahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, yang disiarkan secara live melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).
Jokowi mengaku tak habis pikir masih banyak kementerian lembaga, pemerintah daerah yang masih 'doyan' belanja barang impor. Padahal barang-barang yang di impor sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Beberapa penyelenggara yang disebut masih doyan impor antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, hingga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
"Sedih saya, belinya barang-barang impor semua," kata Jokowi.
Jokowi kemudian menyinggung isu kocok ulang kabinet. Mulanya Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengganti para direksi perusahaan pelat merah yang tak patuh pada hal yang disepakati pemerintah.
Jika urusan pergantian direksi BUMN merupakan kewenangan Menteri BUMN, maka lain cerita untuk pimpinan di setiap kementerian. "Itu bagian sya. Reshuffle. Sudah... Akan saya awasi betul," tegas Jokowi.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN