
Rusia-Ukraina Mau Baikan, Harga Emas Turun Terus!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus turun dan mengikuti pergerakan harga komoditas lainnya. Pada Rabu (30/3/2022) pukul 06:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.918,79/troy ons. Melemah tipis 0,02%% dari hari sebelumnya.
Pada perdagangan kemarin, harga emas ditutup melemah 0,21% ke US$ 1.919,19 per troy ons. Dalam sepekan, harga sang logam mulia sudah turun 1,26% point to point.
.
Penurunan harga emas dipicu oleh menurunnya ketegangan konflik Rusia-Ukraina. "Harga logam jatuh bebas setelah meredanya eskalasi ketegangan Rusia-Ukraina. Meredanya ketegangan mungkin menjadi awal dari berakhirnya perang dan juga akan mengurangi daya tarik emas," tutur Edward Moya, senior market analyst OANDA, seperti dikutip Reuters.
Rusia mengaku akan mengurangi aktivitas militernya di Ukraina. Salah satunya di ibu kota Kyiv dan kota utara Chernihiv.
Hal ini diutarakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin. Ia berbicara usai pembicaraan damai Rusia dan Ukraina berlangsung di Turki. Meski demikian, negosiator Rusia lain mengaku ini bukan "gencatan senjata" tapi hanya deeskalasi militer bertahap.
Phillip Streible, kepala market strategist di Blue Line Futures Chicago berharap pergerakan harga emas sekarang ini akan berada di kisaran US$ 1.900/troy ons. Dia mengingatkan emas masih bisa naik jika pembicaraan damai gagal.
"Pembicaraan ini bisa saja berakhir dengan kegagalan dan itu bisa mendorong rally untuk pergerakan emas. Harga emas mungkin bisa kembali ke level US$ 1.950/troy ons," tutur Streible, seperti dikutip dari Reuters.
Menyusul meredanya ketegangan konflik Rusia-Ukraina, harga komoditas lain juga ambruk. Harga minyak mentah Brent turun 6,7% pada Senin (28/3/2022) dan melemah 2% pada Selasa (29/3/2022). Harga batu bara juga terus turun dalam dua hari terakhir.
Stephen Innes, managing partner dari SPI Asset Management, mengatakan investor emas juga khawatir dengan potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed secara signifikan. Kenaikan suku bunga acuan akan membuat imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat melonjak. Kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah AS akan mengurangi daya tarik emas karena logam mulia tidak memiliki imbal hasil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Krisis Semakin Kuat, Emas Menuju Rp 2 Juta per Gram!