
Laba KEJU Tumbuh 19,5% di 2021, Tetap Tenang Meski Ada Perang

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), produsen keju dengan merek dagang Prochiz, berhasil mencetak peningkatan laba bersih pada 2021 sebesar 19,5% menjadi Rp 144 miliar, dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar Rp 121 miliar.
Hal ini ditopang oleh meningkatkan penjualan. Perseroan mencatat penjualan bersih senilai Rp 1,04 triliun, naik 8,4%.
Mayoritas penjualan KEJU masih dalam produk keju blok yaitu sekitar 85,1%. Sisanya, dari keju lembaran 13,6% dan kategori lainnya 1,3%.
Sementara itu, pada tahun lalu penjualan ekspor perseroan berhasil mencatatkan peningkatan hingga 113% menjadi Rp 66,9 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan ekspor menyumbang 6,4% dari total penjualan produk perseroan.
Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk Bobby K. Gandasaputra mengatakan perseroan bersyukur dapat melalui dua tahun pandemi dengan kinerja yang baik.
Penjualan bersih pada tahun lalu berhasil menjadi titik balik pasca penurunan penjualan yang sempat dirasakan perseroan pada tahun pertama pandemi atau periode 2020.
"Kami masih melihat peluang pertumbuhan industri yang dahsyat ke depan. Dengan memegang misi memasyarakatkan keju, kami yakin setiap produk akan memberi manfaat yang terbaik bagi setiap konsumennya baik di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Bobby dalam Paparan Publik Kinerja Tahun 2021, Selasa (29/3/2022).
Secara keseluruhan total aset perseroan pada tahun lalu juga berhasil meningkat 13,7% menjadi Rp 767,7 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 674,8 miliar.
Sambut Ramadan, KEJU Tetap Tenang Meski Ada Perang
Perseroan memastikan pasokan bahan baku aman meski tidak menafikan kalau juga merasakan imbas konflik Rusia dan Ukraina. Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk Bobby K. Gandasaputra mengatakan sudah memastikan kepada suplier soal ketersediaan bahan baku.
"Sudah ada mitigasi yang dilakukan semenjak tahun lalu agar supply terjaga," jelas Bobby dalam Paparan Publik Kinerja Tahun 2021, Selasa (29/3/2022).
Dengan mitigasi tersebut dan makin terkendalinya kasus Covid-19 di Indonesia, pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, perseroan berharap bisa mengalami pertumbuhan produksi hingga double digit.
"Kontribusi Ramadan dan Idul Fitri selalu besar melalui berbagai channel. Dengan melandainya kasus Covid-19 dan antisipasi perseroan, kami akan bertumbuh double digit tahun ini," tegas Bobby.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Tahun Baru, Bos Besar Emiten Keju Ini Malah Resign!
