Pasca Pertemuan NATO di Brussel, Dow Futures Melemah

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Sabtu, 26/03/2022 01:19 WIB
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat (25/3/2022), setelah bursa saham AS pulih kemarin.

Kontrak futures indeks Dow Jones turun 27 poin atau melemah 0,1%. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq terapresiasi yang masing-masing sebesar 0,1% dan 0,15%.

Pergerakan tersebut terjadi setelah performa saham yang solid pada Rabu (23/3) lalu, di mana indeks S&P 500 melesat 1,4%, indeks Nasdaq melonjak 1,9% dan indeks Dow Jones tumbuh 349 poin. Kenaikan tersebut menghapus keterpurukan dari hari sebelumnya.


Secara mingguan, indeks S&P 500 dan Nasdaq melonjak yang masing-masing sebesar 1,3% dan 2,1%. Kedua indeks tersebut berhasil naik selama dua pekan beruntun. Namun, indeks Dow Jones masih drop 0,1% secara mingguan.

Indeks S&P 500 naik lebih dari 8% dari posisi terendah di awal bulan ini. Pulih meskipun tidak ada tanda-tanda nyata kemajuan dalam perang di Ukraina dan fakta bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di pekan lalu mengisyaratkan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga acuannya lagi tahun ini dan membuat beberapa analis skeptis terhadap reli.

"Saya pikir, pasar yang telah bergerak lebih jauh dan sangat cepat dengan asumsi bahwa The Fed tahu persis apa yang mereka lakukan dan mereka akan menyelesaikan rencana dengan sempurna,"tutur Kepala Investasi Morgan Stanley Wealth Management Lisa Shalett dikutip dari CNBC International.

Hari ini, investor akan disibukkan oleh rilis sentimen konsumen di bulan Maret dan data penjualan rumah di Februari.

Investor juga akan mengamati situasi Rusia-Ukraina. Pada hari ini, Uni Eropa mencapai kesepakatan gas dengan AS dalam upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.

Berita itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pada pertemuan dengan NATO di Brussel kemarin bahwa AS akan bereaksi jika Rusia menggunakan senjata bahan kimia di Ukraina.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi