Saham Bank & Teknologi Naik, Dow Jones Dibuka Lompat 300 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Selasa, 22/03/2022 22:00 WIB
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (22/3/2022), menyambut pernyataan bank sentral Negara Adidaya tersebut mengenai upaya pengendalian inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 300 poin (+0,9%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 244,72 poin (+0,71%) ke 34.797,71. S&P 500 tumbuh 44,69 poin (+1%) ke 4.505,87 dan Nasdaq lompat 239,74 poin (+1,73%) ke 14.078,2.

Bursa saham bergerak volatil sejak Senin kemarin setelah bos bank sentral AS Jerome Powell mengatakan bahwa "inflasi terlalu tinggi" dan berjanji mengambil "langkah yang diperlukan" untuk menekannya bahkan jika harus menaikkan lebih dari 25 basis poin (Bp) per kenaikan.


Komentar tersebut mengemuka kurang dari sepekan setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali sejak 2018 menjadi 0,25-0,5%, sehingga pelaku pasar kini memperkirakan kenaikan 50 bp dalam waktu dekat.

"Kami pikir peluang kenaikan sebesar 50 bp semakin meningkat," tutur Kepala Ekonom UBS Jonathan Pingle dalam laporan riset yang dikutip CNBC International. Goldman Sachs juga memproyeksikan kenaikan Fed Funds Rate sebesar 50 bp pada Mei dan Juni.

Mengikuti perkembangan tersebut, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun pun melambung hingga sempat menyentuh 2,39%, menjadi level tertingginya sejak sebelum masa pandemi yakni pada Mei 2019.

Saham perbankan pun melambung di pembukaan Selasa karena suku bunga tinggi membuat margin keuntungan mereka meningkat. Saham JPMorgan melesat lebih dari 2% sementara Bank of America melambung sekitar 4%.

Saham teknologi-yang rakus akan pembiayaan berbasis utang-tertekan karena suku bunga tinggi membuat biaya pendanaan mereka kian besar dan berat. Namun, hari ini pasar memilih melancarkan aksi beli kala koreksi (buy on weakness). Saham Alphabet (induk usaha Google), Meta (induk usaha Facebook) dan Amazon kompak menguat 1% lebih.

Saham Nike melonjak lebih dari 4% setelah perseroan melaporkan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi pasar di kuartal III, didukung oleh permintaan yang kuat di Amerika Utara.

Investor masih mengamati situasi di Eropa Timur, di mana Presiden AS Joe Biden menilai bahwa Rusia "terbentur tembok" karena perang dengan Ukraina menurut dia "mendekati jalan buntu".

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak