Selamat! Bursa Asia Hari Ini Bikin Investor Senyum Sumringah
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup bergairah pada perdagangan Selasa (22/3/2022), meski investor memantau kembali perang antara Rusia-Ukraina dan perkembangan ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Hanya indeks Straits Times Singapura yang ditutup di zona merah pada hari ini. Indeks Straits Times ditutup turun 0,16% ke level 3.350,17.
Sedangkan sisanya terpantau bergairah. Indeks Nikkei Jepang ditutup melonjak 1,48% ke level 27.224,109, Hang Seng Hong Kong terbang 3,15% ke 21.889,279, Shanghai Composite China naik 0,19% ke 3.259,86, dan ASX 200 Australia berakhir melesat 0,86% ke posisi 7.341,1.
Selanjutnya indeks KOSPI Korea Selatan ditutup melesat 0,89% ke level 2.710, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 0,66% ke posisi 7.000,82.
Indeks Hang Seng kembali memimpin penguatan bursa Asia-Pasifik pada hari ini, di mana saham Alibaba melesat 4,35%, setelah perseroan mengumumkan adanya program buyback saham dari sebelumnya sebesar US$ 15 miliar menjadi US$ 25 miliar.
Di lain sisi, saham maskapai China Eastern Airlines di bursa Hong Kong ditutup anjlok 3,64%, setelah jatuhnya pesawat Boeing 737 milik maskapai tersebut di pegunungan wilayah Otonom Guangxi Zhuang, China Selatan pada Senin siang waktu setempat.
Investor di Asia-Pasifik juga bereaksi terhadap komentar ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell yang berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap inflasi.
Dalam pidatonya di hadapan National Association for Business Economics, Powell mengatakan inflasi di Amerika Serikat sudah terlalu tinggi dan bisa membahayakan pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam.
Powell menegaskan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi bisa terkendali, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan sebesar 50 basis poin (bp).
"Kami akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas harga. Secara khusus, jika kami menyimpulkan kenaikan suku bunga lebih dari 25 basis poin tepat dilakukan, kami akan melakukannya. Dan jika kami memutuskan perlu melakukan pengetatan di luar dari kebiasaan yang normal, kami juga akan melakukannya," kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International dan dikutip Selasa (22/3/2022).
Pasca pidato tersebut, pelaku pasar melihat ada probabilitas sekitar 60% bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan, setelah menaikkan 25 basis poin menjadi 0,25% - 0,5% pada pekan lalu.
Investor juga masih memantau perang Rusia dan Ukraina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memperingatkan jika diskusi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin kembali gagal, maka akan ada potensi pecah perang dunia ketiga.
Pejabat Ukraina dan Rusia telah bertemu beberapa kali untuk pembicaraan damai, tetapi gagal mencapai kesepakatan damai. Ukraina telah menolak ultimatum untuk menyerahkan kota Mariupol kepada pasukan Rusia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)