Ekonomi Diyakini Kian Pulih, IHSG Sesi 1 Melaju di Zona Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (22/3/2022), di tengah kabar positif mengenai pemulihan ekonomi Indonesia.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di 6.980,093 atau menguat 24,912 poin (+0,36%) pada penutupan sesi satu. Sebanyak 297 saham menguat, 203 lain melemah, dan 169 sisanya flat.
Nilai perdagangan tercatat meningkat menjadi Rp 7,6 triliunan dengan melibatkan 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 808 ribuan kali. Investor asing masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 580,84 miliar.
Saham yang mereka buru terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 328,8 miliar dan Rp 68,7 miliar. Keduanya menguat, masing-masing sebesar 1,53% ke Rp 4.660 dan 0,22% ke Rp 4.560/saham.
Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 35,7 miliar dan Rp 15,7 miliar. Keduanya bergerak berbeda arah, di mana BMRI flat di Rp 7.650 sementara ITMG menguat 2,25% ke Rp 27.250/unit.
Nilai transaksi terbesar dibukukan BBRI dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 545,4 miliar dan Rp 509,1 miliar. BBCA menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 243,4 miliar.
Investor kian optimistis membelanjakan investasinya ke saham-saham unggulan di tengah pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan bahwa pondasi ekonomi Indonesia semakin kuat, meski ada tantangan dan ketakpastian global.
Optimisme tersebut disampaikan pagi ini dalam Economic Outlook 2022, yang juga menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erik Tohir. Keduanya juga membagikan kabar positif.
Menkeu mengatakan bahwa pendapatan pajak telah mulai pulih dan pemerintah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga komoditas, salah satunya dengan instrumen subsidi melalui APBN.
Di sisi lain, Menteri BUMN menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempertahankan program hilirisasi guna mengembangkan industri di dalam negeri, dan mengurangi impor barang mentah yang porsinya mencapai 48%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)