
Mata Uang Asia Ambrol Berjamaah vs Dolar AS, Rupiah Stagnan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah lalu tertahan di Rp 14.350/US$ pada perdagangan pasar hari ini, Selasa (22/3/2022).
Mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar AS hari ini karena pernyataan Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mengindikasikan akan adanya kebijakan yang lebih agresif.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan terkoreksi tipis sebanyak 0,01% ke Rp 14.340/US$. Pada pagi menjelang siang, rupiah tertahan di Rp 14.350/US$.
Performa dolar AS menguat sebanyak 0,18% di 98,680 terhadap 6 mata uang dunia.
Sementara itu, di pasar Non-Deliverable Forward (NDF), tanda-tanda pelemahan Mata Uang Garuda sudah dapat diidentifikasi jika membandingkan posisinya kemarin di penutupan perdagangan dan hari ini.
Periode | Kurs Senin (21/3) pukul 15:07 WIB | Kurs Selasa (22/3) pukul 11:05 WIB |
1 Pekan | Rp14.296,9 | Rp14.331,2 |
1 Bulan | Rp14.318,4 | Rp14.350,4 |
2 Bulan | Rp14.362,5 | Rp14.363,2 |
3 Bulan | Rp14.381,0 | Rp14.381,1 |
6 Bulan | Rp14.434,6 | Rp14.469,2 |
9 Bulan | Rp14.544,8 | Rp14.569,9 |
1 Tahun | Rp14.644,7 | Rp14.672,0 |
2 Tahun | Rp15.052,0 | Rp15.044,0 |
Kemarin, Ketua Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell mengatakan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah yang lebih agresif karena angka inflasi terlalu tinggi. Akan ada potensi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin.
"Pasar tenaga kerja sangat kuat dan inflasi terlalu tinggi," tuturnya yang dikutip dari CNBC International.
Pernyataan tersebut diucapkan kurang dari seminggu setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali sejak 2018 untuk mengendalikan inflasi yang mencapai titik tertinggi sejak 40 tahun.
Powell juga mengatakan bahwa perang Rusia-Ukraina menambah krisis rantai pasokan dan mengerek inflasi naik. Potensi kenaikan inflasi tersebut dapat berada di jangka waktu lebih panjang.
Potensi akan adanya kebijakan yang lebih agresif dari The Fed, rupanya menekan performa Mata Uang Garuda hari ini.
Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS, terpantau Yen Jepang terkoreksi 0,37% terhadap dolar AS. Pelemahan Mata Uang Garuda masih dapat dikatakan stabil jika membandingkan dengan performa mata uang lainnya di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer