CT Bicara Soal Perang Rusia-Ukraina & Harga Komoditas Meroket
Jakarta, CNBC Indonesia - Founder dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan adanya perang Rusia dan Ukraina menambah dahsyat harga komoditas.
"Harga minyak tembus US$ 120 per barel, harga minyak kelapa sawit MYR 7.000 per ton, batu bara tembus US$ 400 per ton. Ini hal-hal yang menjadi masalah di satu sisi tapi menjadi benefit di sisi yang lain," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
CT melanjutkan, harga komoditas menjadi naik karena ekonomi Indonesia masih berbasis kepada sumber daya alam, sehingga penerimaan pemerintah jadi sangat meningkat tadinya negatif jadi surplus.
"Begitu juga neraca perdagangan kita jadi surplus luar biasa dan jadi rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir," ujarnya.
Mengingat ekonomi Indonesia berbasis sumber daya alam, ada beberapa sektor usaha yang mendapatkan windfall yang menimbulkan peningkatan pembayaran pajak dan hasil dari ekspor, sehingga negara pun mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.
"Tuhan nggak akan kasih cobaan melebihi kemampuan umatnya. Krisis di satu sisi membawa masalah tapi di sisi lain membawa berkah," ujar CT.
Namun di sisi lain, efek dari naiknya harga komoditas ini adalah harga-harga consumer product pasti naik tetapi diikuti juga dengan peningkatan daya beli, akibatnya inflasi makin tinggi.
(vap/vap)