Masih Labil, Kapan Harga Emas Bisa Meroket Lagi?

Maesaroh, CNBC Indonesia
21 March 2022 16:25
Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas masih bergerak volatile dalam dua pekan terakhir. Pada Senin (21/3/2022) pukul 14:06 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.922,45/troy ons. Menguat tipis 0,07% dari hari sebelumnya.

Pekan lalu, harga emas sempat naik pada Rabu (16/3) dan terus menguat pada perdagangan Kamis (17/3) hingga ditutup pada level US$ 1.942,64/troy ons. Namun, emas melemah pada perdagangan Jumat (18/3) ke level US$ 1.921,09/troy ons. Pada perdagangan pagi, harga emas juga masih terkoreksi.

Dalam sepekan, emas sudah turun 1,47% point to point tetapi dalam sebulan masih naik 0,9% dan meningkat 10,6% dalam setahun.

Wang Tao, Analis Pasar Reuters mengatakan emas tengah menguji titik resistensinya di US$1.941/troy ons. Kenaikan di atas level tersebut bisa membawa emas ke kisaran US$ 1.948-1.960/troy ons.

Lompatan harga dari titik rendahnya di US$ 1.894 pada Rabu (16/3) mungkin akan membentuk tiga wave. gelombang. Wave [c] membawa emas ke harga US$ 1.941-1.948. Bila emas ada di titik support US$ 1.917, pergerakan ke bawah bisa membawa emas ke pelemahan lebih jauh ke US$1.895.

Kenaikan harga emas didorong belum ada tanda-tanda membaiknya krisis Rusia-Ukraina.

"Ukraina menolak permintaan Rusia. Kondisi ini membawa kekhawatiran baru dan bisa membuat pembicaraan damai mundur. Kekhawatiran ini membuat permintaan aset aman seperti emas naik," tutur Matt Simpson, analis market senior market di City Index, seperti dikutip Reuters.

Ukraina, Senin (21/3), menolak untuk menyerahkan pelabuhan di kota Mariupol. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia telah meminta otoritas lokal Mariupol di Ukraina untuk menyerahkan kotanya kepada pasukan Kremlin, Senin (21/3/2022) pukul 5 pagi waktu setempat.

Menurut laporan kantor berita milik negara Rusia RIA Novosti, Rusia akan membuka koridor kemanusiaan ke arah timur dan barat dari Mariupol, Senin pukul 10 pagi waktu setempat.

Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Federasi Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev juga mengatakan ingin menerima tanggapan tertulis dari Kyiv untuk proposal ini sebelum pukul 5:00.

Tuntutan Rusia datang ketika Dewan Kota Mariupol mengatakan bahwa penduduk dibawa ke Rusia di luar keinginan mereka oleh pasukan Kremlin, Sabtu (19/3/2022) lalu.

Harga emasFoto: Reuters
Harga emas

Sementara itu, Rahul Kalantri, VP Commodities, Mehta Equities mengatakan pergerakan emas yang volatile pada dua minggu terakhir disinyalir karena investor masih mengamati perkembangan di Rusia Ukraina sembari melakukan price in terhadap dampak kenaikan the Fed terhadap harga emas. Sebagai catatan, harga emas terjun pada pekan lalu karena stance the Fed yang hawkish.

"Harga emas akan terus volatile karena ada pengaruh geopolitik, Covid-19, kebijakan moneter yang ketat di tingkat global serta naiknya inflasi," tutur Rahul, seperti dikutip Moneycontrol.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Krisis Semakin Kuat, Emas Menuju Rp 2 Juta per Gram!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular