Sepi Sentimen, Tapi Rupiah Masih Bisa Kuat Tipis!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
21 March 2022 12:50
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah sempat menguat tipis lalu stagnan di perdagangan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (21/3/2022), setelah pekan lalu Mata Uang Tanah Air melemah imbas bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya.

Melansir data dari Refinitiv, Mata Uang Tanah Air membuka perdagangan dengan stagnan, lalu menguat tipis ke Rp 14.335/US$. Pada pukul 11:00 WIB, rupiah masih bertahan di Rp 14.335/US.

Performa dolar AS sedang menguat di pasar spot, terpantau menguat 0,02% ke level 98,253 terhadap 6 mata uang dunia.

Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS. Namun, hanya rupee India yang berhasil menguat tipis, dan disusul oleh rupiah dan yuan China yang stagnan.

Berbeda dengan pekan lalu, kalendar ekonomi pekan ini sebagai penggerak rupiah relatif sepi. Namun, penguatan tipis rupiah pada awal pekan ini, menandakan performa rupiah dapat stabil.

Pekan lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan beberapa pajabat elit The Fed memprediksikan potensi kebijakan yang lebih hawkish jika angka inflasi AS belum membaik.

Kemungkinan The Fed akan menaikkan sekitar 50 basis poin, untuk mencapai target inflasi di 2%.

Presiden The Fed St. Louis James Bullard juga mengharapkan kenaikan sebesar 50 basis poin dan suku bunga mencapai 3% pada akhir tahun ini.

Sementara itu, sentimen negatif pada sektor kesehatan di AS juga masih menghantui. Dr Anthony Fauci, merupakan penasihat utama pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk pandemi, memprediksikan adanya potensi peningkatan infeksi Covid-19 di AS yang serupa dengan yang terjadi di wilayah Eropa. Pembatasan kegiatan akan diperlukan ketika kasus pada pasien rawat inap melonjak.

Ahli Bedah AS Vivek Murthy juga menyetujui seruan Dr Fauci dan menyarakan pendanaan kongres untuk perawatan anti-virus dan infus antibodi, sehingga persediaan ada ketika diperlukan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular