Wall Street Bergerak Variatif di Pembukaan Usai Cetak Reli

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 March 2022 22:15
FILE - In this March 18, 2020, file photo traders at the New York Stock Exchange watch President Donald Trump's televised White House news conference in New York. When President Donald Trump speaks, financial markets gyrate and quiver in real time. (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: Bursa Amerika (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Jumat (18/3/2022), setelah mencetak kinerja mingguan terbaik sejak pecah krisis Ukraina.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29 poin (-0,3%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 114,39 poin (-0,33%) ke 34.366,37. S&P 500 naik 5,2 poin (+0,12 %) ke 4.416,87 dan Nasdaq lompat 108,75 poin (+0,8%) ke 13.723,53.

Sepanjang pekan berjalan, indeks Dow Jones melesat 4,3% sementara S&P 500 tumbuh 4% menjadi kinerja terbaik sejak November 2020. Sementara itu, Nasdaq melesat 5% sepanjang pekan menjadi kinerja terbaik sejak Februari 2021.

Saham FedEx jatuh lebih dari 5% setelah perusahaan ekspedisi tersebut melaporkan laba bersih kuartalan lebih kecil dari ekspektasi dipicu oleh penurunan jumlah pekerja di tengah pandemi.

Pergerakan hari ini terjadi karena investor masih mengevaluasi perkembangan perang Rusia dan Ukraina. Beberapa rudal menghantam pusat perbaikan pesawat di pinggiran kota Lyiv di Ukraina Barat. Pejabat Ukraina melaporkan satu orang tewas dalam serangan udara yang melanda Kyiv.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dijadwalkan untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas konflik tersebut.

Reli saham pekan ini dipicu oleh keputusan The Fed yang mengetatkan kebijakan moneternya, yang sesuai dengan ekspektasi investor. Indeks S&P 500 naik selama tiga hari beruntun dan melonjak 4,9% secara mingguan, yang menjadi pekan terbaik sejak November 2020.

Saham blue-chip indeks Dow Jones kembali menguat selama empat hari beruntun dan melesat 4,7% selama pekan ini, menjadi kenaikan terbesar secara mingguan sejak November 2020. Nasdaq menguat 6% pekan ini, menuju pekan terbaiknya sejak Februari 2021.

Pada Rabu (16/3) waktu setempat, The Fed menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali sejak 2018 dan mengindikasikan kenaikan enam kali lagi tahun ini.

"Untungnya, ekspektasi investor terhadap inflasi selama lima tahun ke depan sedikit menurun, sehingga akan berlanjut untuk membantu The Fed dan pasar, meskipun suku bunga agak tinggi," tutur Ketua Perencana Global Nikko Asset Management John Vail dikutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular