
Sempat Senggol 7.000, IHSG Surut ke 6.985 di Closing Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke zona merah hpada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (17/3/2022), setelah sempat menyentuh level psikologis 7.000.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di 6.985,808 atau turun 6,587 poin (-0,09%) pada penutupan sesi satu. Sebanyak 279 saham menguat, 222 lain melemah, dan 163 sisanya flat.
Dibuka naik 0,35% ke 7.016,532, indeks acuan utama bursa nasional tersebut sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.032,702 pada pukul 09:00 WIB. Namun selepas itu, tren koreksi terjadi, hingga IHSG menyentuh level terendah hariannya pada 6.978,644 pukul 11:00 WIB.
Nilai perdagangan tercatat hanya Rp 8 triliunan dengan melibatkan 12 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 799 ribuan kali. Investor asing masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 422,29 miliar.
Saham yang mereka buru terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 206,3 miliar dan Rp 71,3 miliar. Keduanya bergerak beda arah di mana BBRI naik 0,43% ke Rp 4.670 sementara EMTK flat di Rp 2.220/saham.
Sebaliknya, saham yang dilego terutama adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 112,9 miliar dan Rp 40,2 miliar. Keduanya drop masing-masing sebesar 2,81% ke Rp 4.500 dan 2,32% ke Rp 26.350/unit.
Nilai transaksi terbesar dibukukan BBRI dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 531,6 miliar dan Rp 515,2 miliar. TLKM menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 456,4 miliar.
Koreksi terjadi setelah hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan kenaikan seperempat poin persentase atau 25 basis poin (bp) suku bunganya (Fed Funds Rate), menjadi kenaikan pertama sejak 2018.
Bos bank sentral AS Jerome Powell mengatakan pihaknya mengharapkan untuk mulai melepas kepemilikan besar-besaran obligasi pemerintah dan efek beragunan aset kredit properti (mortgage backed securities/MBS) pada pertemuan mendatang.
Setelah The Fed mengumumkan keputusan kenaikan suku bunganya, imbal hasil Treasury AS 10-tahun acuan menyentuh 2,246%. Ini merupakan level tertinggi sejak Mei 2019, sebelum kemudian turun ke 2,192%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1