Gokil! Laba Adhi Karya Melesat 200% Lebih

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
17 March 2022 08:50
Foto udara menunjukkan pendendara melewati jalan Bypass Bil Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/1/2021).  Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) membangun jalan elak atau bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok dengan Kawasan Pariwisata Mandalika sejauh 17 kilometer. Keberadaan jalan ini bakal mendukung aktivitas pariwisata di Mandalika seiring rencana penyelenggaraan balap motor MotoGP pada 2021 mendatang. Pembangunan jalan ini akan meningkatkan konektivitas dari Bandara BIL ke Kawasan Wisata Mandalika dan mendukung akses menuju sirkuit MotoGP yang dibangun di Kawasan Mandalika. Jalan ini juga akan mengurangi waktu tempuh dari BIL ke Mandalika menjadi 15 menit. Sebab, jika semula melewati jalan lama bisa lebih dari 45 menit.  Jalan Bypass BIL-Mandalika memiliki panjang 17,363 kilometer dengan lebar right of way (ROW) 50 meter serta 4 lajur yang dilengkapi median jalan. Menelan anggaran sekitar Rp 706 miliar pada 2020–2021. Pembangunannya terdiri dari tiga paket pekerjaan. Yakni Paket I sepanjang 4,30 km (STA 0+000-STA 4+300) dengan kontraktor PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO) dengan anggaran sebesar Rp199 miliar. Kemudian Paket 2 sepanjang 9,70 km (STA 4+300-STA 14+000) kontraktornya PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran senilai Rp 353 miliar. Selanjutnya untuk Paket 3 sepanjang 3,363 km (STA 14+00-STA 17+363), kontraktornya PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran senilai Rp 152 miliar.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bypass Bil Mandalika, Lombok (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat kenaikan laba hingga 264% sepanjang 2021. Lonjakan keuntungan Adhi Karya muncul di tengah kinerja positif yang ditorehkan perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, ADHI tercatat mampu meraih laba bersih sebesar Rp86,5 miliar per akhir 2021. Nilai ini tumbuh 264% secara tahunan atawa year on year (YoY) dari posisi 2020 yaitu Rp23,7 miliar.

Pada saat yang sama, laba perusahaan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp55,18 miliar. Angka ini naik 130,2% YoY dari posisi 2020 yaitu Rp23,9 miliar.

Kenaikan laba perusahaan terjadi karena pendapatan usaha ADHI tumbuh dari Rp10,82 triliun pada 2020 menjadi Rp11,53 triliun di 2021. ADHI juga berhasil menekan beban usaha yang semula Rp727,68 miliar pada 2020 menjadi Rp635,36 miliar di 2021.

Apabila dirinci, pendapatan usaha ADHI pada 2021 ditopang profitabilitas segmen usaha konstruksi perusahaan yang mencapai Rp10,51 triliun. Nilai ini naik dibanding pendapatan segmen konstruksi di 2020 yaitu Rp9,77 triliun.

Profitabilitas ADHI dari segmen usaha energi juga naik menjadi Rp509,5 miliar. Penurunan terjadi di segmen usaha properti dan industri yang masing-masing nilainya menjadi Rp895,69 miliar dan Rp1,17 triliun pada 2021.

Atas kinerja tersebut, nilai laba bersih per saham perusahaan naik nilainya dari Rp7/lembar di 2020 menjadi Rp16/lembar di 2021.

Sepanjang 2021 ADHI juga mencatat kenaikan nilai aset 4,74% YoY menjadi Rp39,9 triliun. Liabilitas perusahaan naik dari Rp32,51 triliun di 2020 menjadi Rp34,24 triliun pada 2021.

Kemudian, ekuitas ADHI terhitung tumbuh dari Rp5,57 triliun (2020) menjadi Rp5,65 triliun (2021). Belanja modal perusahaan sepanjang 2021 naik 57,43% YoY menjadi Rp402,1 miliar.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BNI Siap Rilis Green Bond

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular