WIR ASIA Incar Rp 449 M dari IPO, RI Siap Sambut Metaverse?

vap, CNBC Indonesia
Senin, 14/03/2022 20:17 WIB
Foto: ilustrasi video conference (Randy Hoeft/The Yuma Sun via AP, File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia metaverse di Indonesia memasuki babak baru. Salah satu perusahaan penyedia dunia metaverse, PT WIR ASIA Tbk (WIRG), tengah bersiap untuk menawarkan sahamnya ke publik dengan menggelar penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). 

Seperti dikutip dari laman e-ipo, Senin (14/3/2022), WIR ASIA menawarkan sebanyak-banyaknya 2.337.090.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 5 setiap saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Saham baru tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran berkisar antara Rp 150 sampai Rp 175 setiap saham. Sehingga, jumlah Penawaran Umum berkisar antara Rp 350.563.500.000 sampai Rp 408.990.750.000.


Namun, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, Perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 233.709.000 saham tambahan, dengan nilai nominal Rp 5 setiap saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 1,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

"Sehingga, jumlah Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp 449.889.825.000," tulis prospektus tersebut. 

PT Ciptadana Sekuritas Asia telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk aksi korporasi ini. 

Adapun masa penawaran awal atau book building telah berlangsung mulai hari ini, 14 Maret hingga 17 Maret 2022.

Perkiraan tanggal efektif pada 25 Maret dan masa penawaran umum dijadwalkan pada 29-31 Maret 2022. 

Selanjutnya, perkiraan tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pada 4 April 2022. 

Untuk diketahui, WIR ASIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi informasi termasuk bidang multimedia, telekomunikasi dan periklanan melalui Perusahaan Anak serta periklanan.

Perseroan dan Perusahaan Anak (selanjutnya disebut sebagai "WIR Group") saat ini merupakan pemain terkemuka dalam teknologi realitas digital (digital reality), yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial intelligence (AI) di Indonesia ataupun di ranah internasional.

WIR Group telah menyelesaikan lebih dari 1.000 proyek, yang meliputi proyek pengembangan aplikasi AR dan VR dan proyek branding, untuk korporasi dari beragam sektor industri yang berada di lebih dari 20 negara.

"Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki visi untuk menyediakan dunia Metaverse yang dapat dinikmati semua orang, A liveable world of metaverse for everyone," ungkap keterangan di laman e-ipo. 

Kegiatan usaha utama Perseroan melalui Perusahaan Anak yaitu menyediakan jasa teknologi berbasis AR dengan menggabungkan teknologi VR, AI, Internet of Things (IoT) dan teknologi pendukung lainnya seperti Blockchain dan mechatronics sebagai sarana untuk menghasilkan ide dan produk yang memungkinkan interaksi antara dunia virtual dan dunia nyata yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen.

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum ini akan digunakan untuk:

1. Sekitar 83,54% akan digunakan oleh Perusahaan Anak, yaitu ATK, TAM, dan VMR, untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX) dan modal kerja atau Operational Expenditure (OPEX);
2. Sekitar 7,68% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX);
3. Sekitar 3,30% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja atau Operational Expenditure (OPEX); dan
4. Sekitar 5,48% akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau ekspansi melalui kemitraan strategis dengan Perseroan dan/atau Perusahaan Anak yang diharapkan dapat bersinergi dan memberikan kontribusi positif nantinya untuk Perseroan serta memberikan manfaat tambahan dari segi keuangan, pangsa pasar, kegiatan operasional dan inovasi-inovasi yang dilakukan Perseroan ke depannya.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi