Bursa AS Dibuka Variatif Sambut Perkembangan Ukraina

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Jumat, 11/03/2022 22:05 WIB
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) variatif pada perdagangan Jumat (11/3/2022), di tengah ekspektasi Ukraina dan Rusia mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 260 poin pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 107,63 poin (+0,32%) ke 33.281,7. S&P 500 surut 1,31 poin (-0,03%) ke 4.258,21 dan Nasdaq turun 53,22 poin (-0,41%) ke 13.076,74.

"Koreksi indeks S&P 500 sebesar 12% dari level tertingginya menandakan bahwa gelembung di pasar telah hilang," tutur Savita Subramanian, perencana saham dan quant Bank of America Securities, dikutip CNBC International.


Tensi masih panas setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan diakhirinya status mitra dagang terpilih (preferred trade partner), sebagaimana diberitakan Bloomberg. Kongres juga meloloskan paket anggaran yang memasukkan bantuan bagi Ukraina senilai US$ 14 miliar.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat menyebutkan bahwa "perubahan positif tertentu" telah dicapai pada pembicaraan antara Kremlin dan Kiev, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan bahwa pihaknya mencapai "pembalikan strategis."

Dampaknya ke pasar komoditas pun variatif. Harga minyak mentah acuan AS jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat lanjut menguat, sebesar 1,4% ke US$ 107,46/barel, sementara minyak acuan internasional yakni Brent bertambah 1,6% ke US$ 111,04/barel.

Sebaliknya, mayoritas kontrak berjangka (futures) komoditas logam terbanting, di mana paladium anjlok hingga 4%, menjadi US$ 2.803,5 per ons. Di sisi lain kontrak serupa komoditas pertanian cenderung variatif.

Meski hari ini menguat, Dow Jones mengarah pada koreksi sepekan ini, menjadi pelemahan mingguan yang kelima secara beruntun. Sepanjang pekan berjalan, indeks berisi 30 saham unggulan AS ini melemah 0,6%.

Sementara itu, indeks S&P dan Nasdaq mengarah pada koreksi mingguan dalam 2 pekan berturut-turut dengan pelemahan sepanjang pekan berjalan masing-masing sebesar 1% dan 0,8%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Nasabah Tajir Saat Saham & Pasar Obligasi Naik-Turun