Bursa AS Dibuka Variatif Sambut Perkembangan Ukraina

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 March 2022 22:05
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) variatif pada perdagangan Jumat (11/3/2022), di tengah ekspektasi Ukraina dan Rusia mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 260 poin pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 107,63 poin (+0,32%) ke 33.281,7. S&P 500 surut 1,31 poin (-0,03%) ke 4.258,21 dan Nasdaq turun 53,22 poin (-0,41%) ke 13.076,74.

"Koreksi indeks S&P 500 sebesar 12% dari level tertingginya menandakan bahwa gelembung di pasar telah hilang," tutur Savita Subramanian, perencana saham dan quant Bank of America Securities, dikutip CNBC International.

Tensi masih panas setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan diakhirinya status mitra dagang terpilih (preferred trade partner), sebagaimana diberitakan Bloomberg. Kongres juga meloloskan paket anggaran yang memasukkan bantuan bagi Ukraina senilai US$ 14 miliar.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat menyebutkan bahwa "perubahan positif tertentu" telah dicapai pada pembicaraan antara Kremlin dan Kiev, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan bahwa pihaknya mencapai "pembalikan strategis."

Dampaknya ke pasar komoditas pun variatif. Harga minyak mentah acuan AS jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat lanjut menguat, sebesar 1,4% ke US$ 107,46/barel, sementara minyak acuan internasional yakni Brent bertambah 1,6% ke US$ 111,04/barel.

Sebaliknya, mayoritas kontrak berjangka (futures) komoditas logam terbanting, di mana paladium anjlok hingga 4%, menjadi US$ 2.803,5 per ons. Di sisi lain kontrak serupa komoditas pertanian cenderung variatif.

Meski hari ini menguat, Dow Jones mengarah pada koreksi sepekan ini, menjadi pelemahan mingguan yang kelima secara beruntun. Sepanjang pekan berjalan, indeks berisi 30 saham unggulan AS ini melemah 0,6%.

Sementara itu, indeks S&P dan Nasdaq mengarah pada koreksi mingguan dalam 2 pekan berturut-turut dengan pelemahan sepanjang pekan berjalan masing-masing sebesar 1% dan 0,8%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular