Bergerak Volatil, IHSG Parkir di Zona Hijau di Ujung Sesi 1
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (10/3/2022), di tengah sentimen yang tidak menentu terkait dengan krisis Ukraina.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka di 6.897,175 atau naik 0,48% pada pembukaan pagi, dan berakhir di 6.869,488 atau naik 5,05 poin (+0,07%) pada penutupan sesi satu. Sebanyak 259 saham menguat, 247 lain melemah, dan 159 sisanya flat.
Nilai perdagangan tercatat senilai Rp 9 triliunan dengan melibatkan 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1 jutaan kali. Investor asing kali ini mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 5,52 miliar.
Saham yang mereka lego terutama adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 70,6 miliar dan Rp 28,8 miliar. Keduanya melemah masing-masing sebesar 0,88% ke Rp 4.530 dan 6,29% ke Rp 11.175/unit.
Sebaliknya, saham yang masih diburu terutama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT vae Indonesia Tbk (INCO) dan dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 142,3 miliar dan Rp 86,1 miliar. Keduanya bergerak berbeda arah, di mana ANTM anjlok 2,64% ke Rp 2.580 sementara INCO naik 2,48% ke Rp 6.200/saham.
Nilai transaksi terbesar dibukukan ANTM dan BBRI dengan nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 1 triliun dan Rp 520,4 miliar. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 397,1 miliar.
Sentimen positif datang dari bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street yang berbalik menguat di tengah penurunan harga minyak mentah dunia. Koreksi emas hitam tersebut membuat pelaku pasar lega bahwa perekonomian dunia tak akan terpukul.
Harga komoditas energi utama dunia tersebut ambrol lebih dari 10% untuk dua jenis minyak yang menjadi acuan global yakni Brent dan West Texas Intermediate (WTI).
Di sisi lain sentimen positif juga datang dari rilis data ketenagakerjaan AS. Data JOLT job openings dilaporkan mengalami kenaikan dan mencapai angka 11,26 juta jauh lebih baik dari perkiraan pasar yang memproyeksikan hanya sebesar 10,93 juta.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data survei penjualan eceran untuk bulan Januari 2022. Tradingeconomics memperkirakan penjualan ritel di bulan Januari naik sampai 15,9% yoy.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)