Biden Factor! Harga Bitcoin Cs Berterbangan

chd, CNBC Indonesia
10 March 2022 09:50
Ilustrasi Bitcoin  (Photo by André François McKenzie on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Bitcoin (Photo by André François McKenzie on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto utama terpantau cerah bergairah pada perdagangan Kamis (10/3/2022) pagi waktu Indonesia, setelah presiden Amerika Serikat (AS) resmi mengakui penuh aset digital termasuk kripto kemarin.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, hanya satu koin digital (token) berjenis stablecoin yakni USD Coin yang turun tipis pada hari ini.

Sedangkan sisanya kembali diperdagangkan di zona hijau. Bitcoin melonjak 4,81% ke level harga US$ 41.058,6/koin atau setara dengan Rp 587.137.980/koin (asumsi kurs Rp 14.300/US$), Ethereum melesat 2,25% ke level US$ 2.672,68/koin atau Rp 38.219.324/koin.

Selanjutnya XRP melompat 5,98% ke US$ 0,7694/koin (Rp 11.002/koin), Terra meroket 11,39% ke US$ 97,77/koin (Rp 1.398.111/koin), Cardano terapresiasi 4,67% ke US$ 0,8448/koin (Rp 12.081/koin), Solana terdongkrak 5,88% ke US$ 87,87/koin (Rp 1.256.541/koin), dan Avalanche terbang 6,03% ke US$ 78,18/koin (Rp 1.117.974/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto

Bitcoin pada perdagangan Rabu malam waktu Indonesia sempat melonjak hingga sekitar 8% ke kisaran level US$ 42.000, berkat beberapa katalis positif. Namun pada pagi hari ini, penguatannya terpangkas ke kisaran level US$ 41.000.

Tak hanya Bitcoin saja, token alternatif () terbesar yakni Ethereum juga sempat melesat hingga 6% ke kisaran level US$ 2.700 pada perdagangan Rabu kemarin, sebelum akhirnya penguatannya terpangkas hanya melesat sekitar 2% ke kisaran level US$ 2.600 pada pagi hari ini.

Katalis positif utama aset kripto datang dari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden yang sudah memberikan instruksi kepada para pejabat AS untuk mengatur token kripto seperti Bitcoin cs.

Pasar juga merespons positif arahan Biden karena selama ini AS cenderung skeptis terhadap aset digital termasuk Bitcoin.

Dalam instruksinya, Biden mengatakan bahwa AS harus tetap mempertahankan kepemimpinannya di bidang teknologi di tengah pertumbuhan yang pesat dan dalam rangka untuk mendukung inovasi serta di saat yang sama memitigasi risiko yang dihadapi oleh konsumen, bisnis, sistem keuangan hingga iklim.

Gedung Putih mengatakan bahwa perintah tersebut akan menginstruksikan berbagai lembaga pemerintah, termasuk Departemen Perdagangan dan Keuangan AS untuk mengoordinasikan pendekatan federal dalam mengatur aset digital.

"Kami membutuhkan kerangka kerja pemerintah yang komprehensif untuk mengatasi risiko dan peluang yang muncul yang ditimbulkan oleh aset digital," kata Brian Deese, direktur Dewan Ekonomi Nasional pemerintahan Biden, mengatakan kepada CNBC pada Rabu pagi waktu setempat.

"Inovasi keuangan dan inovasi teknologi yang mendasari tren ini memiliki banyak potensi manfaat, tetapi risiko dan biaya semakin menjadi nyata, kita membutuhkan struktur pemerintahan abad ke-21 untuk benar-benar mengatasi hal ini," tambah Deese.

Sedangkan katalis positif lainnya yakni turunnya harga minyak mentah dunia pada pagi hari ini setelah sempat melesat hingga mencetak rekor tertinggi barunya dalam beberapa hari terakhir.

Harga minyak mentah dunia pun sudah melonjak lebih dari 50% sepanjang tahun ini. Namun harganya mulai terkoreksi karena investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking).

Per Rabu hari ini pukul 07:24 WIB, harga minyak jenis brent ambles 13,16% ke level US$ 111,14 per barel. Ini adalah koreksi harian terdalam sejak April 2020.

Sedangkan minyak mentah jenis light sweet atau WTI harganya berada di US$ 108,7 per barel. Ambles 12,31%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Crypto Crash! Bitcoin Cs Babak Belur, Ada Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular