
Rupiah Tak Goyang Saat Perang, Akankah Berlangsung Lama?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah tak goyang meskipun di tengah tingginya ketidakpastian global akibat perang Rusia dan Ukraina. Apakah ini akan bertahan lama?
"Meski saat ini kondisi masih terkendali, potensi risiko tekanan ke depan tetap perlu diwaspadai," kata Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/3/2022)
BI terus memantau ketat mengenai perkembangan dalam dan luar negeri. Khususnya dampak yang ditimbulkan akibat perang, seperti lonjakan harga minyak dunia dan berbagai komoditas lainnya.
Di samping itu juga arah kebijakan moneter negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Diperkirakan bulan ini Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga acuan untuk merespons lonjakan inflasi.
"BI terus mengoptimalkan bauran kebijakan termasuk memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan mekanisme pasar dan fundamental ekonomi," jelasnya.
"BI juga terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam mendorong kredit/pembiayaan kepada pada sektor-sektor prioritas termasuk yang berorientasi ekspor sehingga memberikan pemasukan devisa," terang Dody.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer