Kripto Cenderung Mixed, Bitcoin Sepertinya Malas Gerak Nih

chd, CNBC Indonesia
08 March 2022 10:50
Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin dan kripto utama lainnya cenderung bervariasi pada perdagangan Selasa (8/3/2022) pagi waktu Indonesia, di tengah terus memanasnya tensi konflik antara Rusia dengan Ukraina, meski perundingan keduanya sudah dilakukan sebanyak tiga kali.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, koin digital (token) BNB melesat 2,36% ke level harga US$ 381,99/koin atau setara dengan Rp 5.493.016/koin (asumsi kurs Rp 14.380/US$), XRP menguat 0,77% ke level 0,7247/koin atau Rp 10.421/koin, Terra naik 0,2% ke US$ 79,65/koin (Rp 1.145.367/koin), dan Avalanche bertambah 0,75% ke US$ 72,82/koin (Rp 1.047.152/koin).

Sedangkan Bitcoin turun tipis 0,03% ke level harga US$ 38.372,99/koin atau setara dengan Rp 551.803.596/koin, Ethereum melemah 0,63% ke level US$ 2.531,49/koin atau Rp 36.402.826/koin, Cardano merosot 2,08% ke US$ 0,8049/koin (Rp 11.574/koin), dan Solana terkoreksi 0,44% ke US$ 82,81/koin (Rp 1.190.808/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto

Bitcoin pada pagi hari ini diperdagangkan cenderung mendatar di kisaran level US$ 38.000, sedangkan kripto utama lainnya cenderung bervariasi pada hari ini di tengah masih meningkatnya ketegangan antara Rusia dengan Ukraina beserta Negara Barat hingga hari ini.

Pembicaraan di antara pejabat Amerika Serikat (AS) terkait potensi larangan impor minyak Rusia memicu lonjakan harga komoditas energi selama beberapa hari terakhir.

Di komoditas energi minyak mentah, harga sempat melonjak ke level tertinggi barunya. Namun pada akhirnya, harga minyak mentah dunia ditutup sedikit di atas level US$ 100 per barel.

Harga minyak mentah acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) lompat 1,5% menjadi US$ 117 per barel setelah sempat menyentuh angka US$ 130 per barel. Adapun minyak acuan global jenis Brent melesat ke level US$ 121 per barel, setelah sempat menyentuh level US$ 139 per barel atau level tertinggi sejak Juli 2008.

Reli terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken kepada NBC pada Minggu lalu menyatakan bahwa Washington "sangat aktif berdiskusi" dengan pemerintah di Eropa mengenai rencana blokade migas Rusia.

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dalam surat resminya ke kader Partai Demokrat menyatakan bahwa pihaknya "mencari legislasi yang kuat" untuk melarang impor minyak asal Rusia - yang diyakini bakal kian mengisolasi Rusia dari ekonomi global.

Pekan lalu, Ukraina menuduh Rusia melanggar gencatan senjata dengan melancarkan kembali serangan. Di sisi lain, Rusia menuduh pemerintah Ukraina justru tak mengizinkan warga sipil keluar lewat jalur yang disepakati karena memakai mereka sebagai tameng.

Hingga hari ini, pasukan Rusia terus melakukan bombardir ke kota-kota di Ukraina. Setidaknya ada lima kota yang terus diserang yakni ibu kota Kyiv, Kharkiv, Chernihiv, Mykolaiv dan Mariupol.

Di kota Kharkiv, serangan Rusia menghantam rumah-rumah warga dan melukai warga sipil Ukraina. Sebuah blok perumahan lima lantai kehilangan seluruh dinding setelah dibom pada Minggu lalu.

Meski perundingan antara Rusia-Ukraina sudah memasuki tahap ketiga, tetapi perundingan tersebut belum membuahkan hasil damai. Tetapi, keduanya sepakat untuk membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil keluar dari beberapa zona pertempuran, meskipun ada penundaan dalam penerapannya.

Di lain sisi, sentimen di antara trader kripto cenderung masih bearish setelah kripto membentuk kisaran harga baru dalam beberapa hari terakhir.

The Bitcoin Fear and Greed Index, indeks yang mengukur psikologis investor dan trader di Bitcoin tetap berada di wilayah 'fear' selama tiga bulan terakhir, yang dapat membuat Bitcoin rentan terhadap guncangan volatilitas.

Sebagai informasi, indeks menggunakan angka dari 0 hingga 100, di mana angka range 0-49, menunjukkan level 'fear' atau ketakutan, sedangkan angka range 50-100 menunjukkan 'greed' atau keberanian.

Crypto Fear & Greed IndexSumber: CoinDesk & Alternative.me
Crypto Fear & Greed Index

"Dengan kripto diperdagangkan cenderung sideways dalam beberapa pekan terakhir, keseimbangan relatif telah terbentuk," kata Glassnode dalam laporan riset hariannya, dikutip dari CoinDesk.

"Namun, mengingat terbatasnya permintaan baru yang masuk, keseimbangan yang rapuh ini dapat terganggu oleh tingkat kejenuhan penjual yang signifikan," tambah Glassnode.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Crypto Crash! Bitcoin Cs Babak Belur, Ada Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular