Rilis Data Ekonomi AS Membuat Rupiah Tertekan

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
07 March 2022 11:10
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini (7/3/2022), di mana rilis data ekonomi yang solid di AS menekan performa Mata Uang Tanah Air hari ini.

Melansir data dari Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,1% ke Rp 14.400/US$. Pada pukul 11:00 WIB, Mata Uang Garuda kembali melemah ke Rp 14.410/US$. Performa dolar AS di pasar spot tercatat sedang menguat 0,41% ke US$ 99,9057.

Berikut kurs dolar AS di pasar Nnon-Deriverable Market (NDF) beberapa saat usai penutupan perdagangan pasar spot pekan lalu dibandingkan hari ini, Senin (7/3), seperti dilansir data Refinitiv.

Periode

Kurs Jumat (4/3) Pukul 15:03 WIB

Kurs Senin (7/3) Pukul 11:02 WIB

1 Pekan

Rp14.382,7

Rp14.406,7

1 Bulan

Rp14.403,0

Rp14.437

2 Bulan

Rp14.434,0

Rp14.468,8

3 Bulan

Rp14.457,2

Rp14.499,1

6 Bulan

Rp14.580,0

Rp14.600,8

9 Bulan

Rp14.686,0

Rp14.724,8

1 Tahun

Rp14.792,7

Rp14.841,4

2 Tahun

Rp15.298,6

Rp15.349,9

Secara fundamental, Negeri Adidaya tersebut telah merilis data ekonomi yang solid pada Jumat (4/3). Departemen Tenaga Kerja AS merilis kenaikan angka pekerjaan baru di Februari sebanyak 92,000 pekerjaan baru yang lebih tinggi dari perkiraan pasar. Selain itu, angka pengangguran turun dari 4% ke 3,8% di Februari. Rata-rata pendapatan per jam juga menunjukkan pergerakan yang stagnan walaupun telah melonjak sebanyak 5,1% secara tahunan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa ekonomi AS telah pulih dari keterpurukan pandemi Covid-19 dan meningkatkan optimisme bahwa ekonomi dapat bertahan dari tekanan geopolitik yang meningkat, inflasi yang tinggi, dan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Survei dari Refinitiv menunjukkan bahwa data tingkat ketenagakerjaan selain sektor pertanian atau Non-Farm Payroll (NFP) di AS meningkat sebanyak 678,000 pekerjaan di Februari. Analis memprediksikan bahwa angka pengangguran karena pandemi dapat pulih pada kuartal tiga tahun ini.

US non Farm payrollsSource: Refinitiv

Rata-rata jam kerja per minggu juga naik dari 34,6 jam di Januari meningkat menjadi 34,7 jam di Februari yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi kuartal ini. Menurut Profesor Praktik di Boston College Brian Bethune, angka kenaikan jam kerja akan meningkatkan keuntungan dan proyeksi kenaikan di bulan Maret sehingga PDB riil diperkirakan akan naik mendekati 3% pada kuartal pertama.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular