Meski Bursa Asia Kebakaran, Ada Peluang IHSG Lanjut Menguat
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik diperkirakan meneruskan tren penguatan atau bullish pada perdagangan Senin (7/3/2022) ini.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,87% ke level 6.928,32. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 2,39 triliun. Bila diakumulasi sejak awal tahun, investor asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 28,11 triliun.
Selama sepekan lalu, IHSG tercatat menguat 0,12%. Kekuatan IHSG teruji di saat bursa saham global cenderung tertekan akibat konflik Rusia-Ukraina.
Pada perdagangan Senin (7/3/2022) ini, dalam risetnya BNI Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG masih ada di atas 6.580-6.698. Laju pasar saham diperkirakan bisa menembus level 7.000 dalam waktu dekat.
Pengamat pasar saham MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan IHSG akan bergerak di level 6.871 - 6.969. Pergerakan positif IHSG diperkirakan terpengaruh pergerakan saham emiten berbasis komoditas seperti minyak bumi, batu bara, emas, nikel, dan timah.
"IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya didorong akan naiknya saham-saham berbasis komoditas menyusul tajamnya kenaikan harga komoditas tersebut," kata Edwin.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa hari ini pelaku pasar diprediksi masih mencermati berbagai sentimen yang berkembang. Fokus pasar masih tertuju pada kelanjutan kisruh Rusia-Ukraina. Indeks saham Wall Street kembali jatuh akhir pekan lalu.
Indeks Dow Jones melemah 0,53%. Kemudian indeks S&P 500 juga terkoreksi 0,79%. Sementara itu Nasdaq Composite ambles 1,66%. Investor tampak beralih ke aset-aset minim risiko. Hal ini tercermin dari penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.
(vap/vap)