Asing Borong Saham Rp 1 Triliun, IHSG Ditutup Hijau di Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 March 2022 11:54
Seorang karyawan mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/3/2018). IHSG pada perdagangan Rabu (21/3/2018) dibuka menguat 0,27% ke  6.260,18 poin dari penutupan kemarin di 6.243,57 poin. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ngacir di teritori positif pada perdagangan sesi pertama Jumat (4/3/2022), di tengah lonjakan harga batu bara dan emas dan derasnya arus pembelian investor asing.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup di 6.905,441 atau lompat 37,04 poin (+0,54%) pada perdagangan sesi pertama. Namun, mayoritas saham melemah yakni sebanyak 327 saham, sementara 193 lain menguat, dan 145 sisanya flat.

Dibuka naik 0,77% ke 6.921,316, indeks utama acuan bursa nasional ini tak sekalipun menyentuh zona merah dengan level pra pembukaan menjadi level terendah hariannya yakni di 6.895,731. Sementara itu, level tertinggi hariannya dicetak pukul 09:45 pada 6.936,598.

Nilai perdagangan mencapai Rp 12 triliunan dengan melibatkan 17 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 jutaan kali. Investor asing masih konsisten mencetak pembelian bersih (net buy), kali ini bahkan menembus Rp 1,26 triliun, menjadi salah satu yang tertinggi sepanjang tahun 2022.

Saham yang mereka buru terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 259,5 miliar dan Rp 246,1 miliar. Keduanya melesat, masing-masing sebesar 1,75% ke Rp 4.640 dan 10,26% menjadi Rp 4.300/saham.

Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indocement Tunggal prakarsa Tbk (INTP) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 88,4 miliar dan Rp 26,8 miliar. Keduanya drop masing-masing sebesar 0,94% ke Rp 7.900 dan 0,74% ke Rp 10.125/unit.

Nilai transaksi terbesar dibukukan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 739,7 miliar diikuti BBRI sebesar Rp 712,6 miliar. MDKA menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 655 miliar.

IHSG menjadi satu-satunya indeks bursa yang menguat di kawasan di tengah kecemasan pemodal global melihat perkembangan konflik Ukraina dan Rusia di mana tentara Rusia terus merangsek dan dikabarkan menguasai fasilitas nuklir Ukraina.

Di tengah situasi demikian, investor global pun memburu saham-saham di negara yang cenderung netral dalam konflik dan bahkan mendapatkan berkah di balik musibah perang, yakni penguatan komoditas-komoditas utama dunia.

Sebagai produsen utama minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan eksportir terbesar batu bara thermal dunia, kenaikan harga komoditas tersebut bakal menguntungkan emiten-emiten yang terdapat di bursa. Saham batu bara, sawit, dan mineral logam di Tanah Air pun menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Focus: Risiko Inflasi RI Hingga THR dari Emiten

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular