
Dana Asing Deras Masuk RI Rp 1 T, Saham BBRI jadi Pilihan

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana asing terus mengalir deras ke bursa Tanah Air di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjajal mendekati level psikologis 6.930 hari ini, Jumat (4/3/2022). Saham emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak diborong asing.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.54 WIB, IHSG menguat 0,84% ke 6.925,80, dengan nilai transaksi Rp 7,39 triliun dan volume perdagangan 9,33 miliar saham.
Dengan ini, dalam sepekan IHSG naik 0,10%, dalam sebulan mencuat 3,27%. Sementara, sejak awal tahun (ytd), IHSG melesat 5,25%. IHSG menjadi indeks dengan kenaikan tertinggi secara ytd di kawasan ASEAN, bahkan Asia-Pasifik, mengalahkan indeks Straits Times Singapura yang naik 3,30%.
Sebanyak 202 saham menghijau, 283 saham turun, dan 157 saham tidak bergerak pagi ini.
Seturut dengan kenaikan IHSG pagi ini, investor asing melakukan beli bersih Rp 1,08 triliun di pasar reguler dan beli bersih Rp 31,50 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Adapun, sejak awal tahun, dana asing sudah masuk ke bursa domestik sebesar Rp 26,55 triliun di pasar reguler.
Asing melakukan beli bersih terbesar di saham BBRI dengan nilai Rp 269,48 miliar di pasar reguler. Harga saham BBRI pun terungkit naik 2,85% pagi ini. Secara ytd, saham BBRI melesat 14,11%.
Sejak awal 2022, asing juga getol memborong saham BBRI dengan nilai beli bersih Rp 5,18 triliun di pasar reguler.
Kinerja BBRI yang moncer turut membuat asing kepincut.
BRI membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 31,06 triliun secara konsolidasian.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut meningkat 66,53% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 18,65 triliun.
Sedangkan, secara individual (bank only), BRI mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp 32,21 triliun per Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 18,35 triliun, atau meningkat 75,53%.
Meningkatnya perolehan laba bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga menjadi sebesar Rp 143,52 triliun pada akhir 2021 dari tahun sebelumnya Rp 135,76 triliun.
Adapun, beban bunga tercatat sebesar Rp 29,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 42,18 triliun. Sehingga, secara konsolidasian, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi BBRI ini senilai Rp 114,09 triliun, naik sebesar 21,91% dari sebelumnya Rp 93,58 triliun.
Sepanjang tahun 2021, perseroan menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp 994,41 triliun, naik 5,36% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 943,79 triliun.
Terbaru, BRI membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar 85% dari laba bersih atau tepatnya Rp 26,4 triliun yang akan dibagikan ke pemegang saham.
"Dividen yang akan dibagikan sekurangnya ekuivalen Rp 174,23 per lembar saham dan ini meningkat signifikan, meningkat 76,17% dibanding dividen per lembar saham di 2020 sebesar Rp 98,9 per lembar," ujar Direktur Utama BRI Sunarso usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (1/3/2022).
"Untuk dividen RI atas kepemilikan saham oleh pemerintah, sebesar 53,19% saham BRI kan dimiliki pemerintah maka proporsional kepemilikan itu dividen kepada pemegang saham negara sebesar Rp 14,045 triliun," ujarnya.
Kemudian bagian 15% dari laba yang tidak dibagikan dalam bentuk dividen atau Rp 4,66 triliun nanti digunakan sebagai saldo laba ditahan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Gan! Ini 5 Saham Idola Asing selama Awal 2022