Wall Street Dibuka HIjau Jelang Pertemuan Kedua Ukraina-Rusia

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 March 2022 22:08
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada pembukaan perdagangan Rabu (2/3/2022), jelang negosiasi putaran kedua antara pejabat Ukraina dan Rusia untuk membahas prospek gencatan senjata.

Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 306 poin (+0,9%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 330,44 poin (+0,99%) ke 33.625,39. S&P 500 tumbuh 41,88 poin (+0,97%) ke 4.348,14 dan Nasdaq naik 73,84 poin (+0,55%) ke 13.606,3.

Harga minyak mentah dunia kompak naik sekitar 6%. Harga kontrak acuan West Texas Intermediate (WTI) naik ke level US$ 110,06/barel sementara Brent menyentuh US$ 112,02/barel. Namun harapan penurunan tensi datang jelang pertemuan kedua pejabat pemerintah negara tersebut.

"Wall Street ingin jeda sejenak dari pergerakan defensif dan memburu saham utilitas, layanan kesehatan dan konsumen. Dengan harga minyak dan imbal hasil [yield] obligasi pemerintah naik, saham energi dan keuangan juga dibuka menguat," tutur analis senior Oanca Edward Moya, dikutip CNBC International.

Saham Exxon dan Chevron kompak melesat 2% di pembukaan. Di sisi lain, saham Ford meroket 4,6% setelah mengumumkan rencana memisahkan lini bisnis mobil listriknya dari lini konvensional. Sementara itu, saham Wells Fargo menguat 2,4% menyusul kenaikan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun menjadi 1,8%, setelah kemarin melemah menjadi 1,7%.

Investor mencermati data tenaga kerja AS versi ADP, di mana bulan lalu perusahaan swasta AS membuka lapangan kerja baru bagi 475.000 orang atau lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 400.000.

Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell akan memberikan pernyataan di depan Kongres hari ini untuk memberikan informasi kebijakan moneter tengah tahun. Kekhawatiran atas konflik Rusia dan Ukraina memicu gejolak keuangan, sehingga investor memangkas ekspektasinya terhadap tindakan The Fed.

Presiden AS Joe Biden akan menyampaikan pidato kenegaraan pada Selasa (1/3) malam waktu setempat. Investor mungkin akan mendengarkan pembaruan pada agenda ekonominya, meskipun respons global terhadap konflik di Ukraina kemungkinan akan mendominasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular