IHSG Berayun ke Zona Merah, Terkoreksi 0,6% di Closing Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 March 2022 11:53
foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke zona merah pada perdagangan sesi pertama Rabu (2/3/2022), di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia yang memicu pergerakan volatil di pasar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup di 6.881,046 atau melemah 40,4 poin (-0,58%) pada perdagangan sesi pertama. Sebanyak 166 saham menguat, 348 lain melemah, dan 157 sisanya flat.

Dibuka naik 0,51% ke 6.956,618, indeks utama acuan bursa nasional ini sempat menguat dan menyentuh level tertinggi hariannya di 6.973,358 pada puku 09:00 WIB tetapi selepas itu IHSG terus tertekan hingga ke level terendahnya pada 6.879,04 beberapa menit jelang penutupan.

Nilai perdagangan mencapai Rp 11 triliunan dengan melibatkan 26 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1 jutaan kali. Investor asing masih konsisten mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 244,61 miliar.

Saham yang mereka buru terutama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 143,5 miliar dan Rp 103,4 miliar. Keduanya bergerak berlawanan, di mana TLKM melemah 0,69% ke Rp 4.320 dan BBCA menguat 0,31% menjadi Rp 8.075/saham.

Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 238,2 miliar dan Rp 47,3 miliar. Keduanya menguat masing-masing sebesar 5,88% ke Rp 54/saham dan 0,78% ke Rp 2.600/unit.

Nilai transaksi terbesar dibukukan BUMI senilai Rp 524,9 triliun diikuti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 473,9 miliar. BBCA menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 455 miliar.

Sentimen negatif masih dari konflik Ukraina dan Rusia di mana tentara Rusia terus merangsek. Citra satelit juga menunjukkan konvoi kendaraan militer Rusia sepanjang 65 km menuju ibu kota Ukraine Kiev.

Konflik yang berlarut-larut tersebut membuat harga energi dunia melonjak. Harga minyak mentah Brent pun melambung hingga 10% dan menyentuh US$ 106/barel dan menjadi harga tertingginya dalam 7 tahun.

Di Indonesia, saham-saham tambang dan minyak pun diburu pemodal, tetapi koreksi menimpa saham-saham batu bara bergerak variatif. Sentimen pasar yang masih mixed membuat pasar kesulitan menentukan apakah optimisme masih beralasan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular