
Tentara Rusia Kian Dekati Kiev, Wall Street Dibuka Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (1/3/2022), di tengah makin dekatnya konvoi militer Rusia mendekati Ibu Kota Ukraina Kiev.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 100 poin (-0,3%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 228,49 poin (-0,67%) ke 33.664,11. S&P 500 surut 15,66 poin (-0,36%) ke 4.358,28 dan Nasdaq turun 20,89 poin (-0,15%) ke 13.730,51.
Harga minyak dunia melonjak, di mana acuan kontrak harga di West Texas Intermediate (WTI) naik 5% dan melampaui angka US$ 100/barel. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa inflasi di negara maju akan meninggi.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke 1,76%, di mana investor beralih ke aset safe haven. Penurunan yield mengindikasikan harga yang melesat karena aksi buru pemodal.
Pergerakan tersebut dipicu oleh konflik Rusia dan Ukraina, di mana pasukan Rusia telah mendekati Kiev, sementara pejabat Ukraina dan Rusia mengakhiri putaran pembicaraan yang krusial kemarin.
Blok Barat pun menjatuhkan sanksi berat, termasuk korporasi mereka. Visa dan Mastercard mengeblok layanan keuangan di Rusia. Saham keuangan menjadi pemberat utama di Wall Street. Saham Bank of America turun 1,9%, Citigroup melemah 1,8% dan Charles Schwab drop 3%.
"Volatilitas meningkat setelah dinding kekhawatiran terus meningkat. Ketakpastian geopolitik, lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga acuan dan rusaknya tren harga teknikal memperberat sentimen dan harga saham," tutur Kepala Perencana Saham Bank Wealth Management Terry Sandven seperti dikutip CNBC International.
Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga acuannya lebih dari dua kali lipat kemarin karena Rubel anjlok setelah sanksi berat dijatuhkan pada Moskow oleh negara Barat. Kini investor bersiap mendengar pernyataan dari bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell dalam sidang tengah tahun di depan DPR AS pada Rabu (2/3).
Investor juga memantau data Purchasing Managers' Index (PMI) bulan Februari yang akan dirilis pada pukul 09:45 pagi waktu setempat dan rilis data Institute of Supply Management (ISM) Manufaktur AS per Februari pukul 10:00 pagi waktu setempat.
Kemarin merupakan hari terakhir perdagangan di Februari, di mana indeks Dow Jones anjlok 3,5% selama bulan Februari. Indeks S&P 500 dan Nasdaq merosot yang masing-masing sebesar 3,1% dan 3,4% secara bulanan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir